MIND GAME : Are We Good or Are We Bad?
Dalam salah satu buku comic strip favourite gue, Calvin and Hobbes, Calvin pernah bertanya apakah kita sebagai manusia terlahir sebagai orang baik yang lalu berubah jahat karena lingkungan atau kita memang orang jahat dengan sedikit sifat baik. Si pengarang komik gak memberikan jawaban buat hal itu. Mungkin membiarkan pembacanya berpikir (well this is one of the reasons why I love the comics).
Sebagai orang yang beragama islam, gw harus percaya kita terlahir fitrah. Dan gue percaya itu. Gw bahkan menolak untuk menerima bahwa ada orang terlahir menjadi gay (tapi bukan berarti gue menolak orang gay! I accept them). Gw lebih percaya bahwa mereka menjadi gay karena lingkungan atau faktor lain. Gw yakin lingkungan di sekitar kita lebih di besarkan oleh otak dan hawa nafsu ketimbang hati. Oleh karena itu kita juga besar dengan bimbingan dua hal itu.
Tapi kalau kita liat dari sisi lain, newspaper, TV, bahkan dari cerita sekitar kita juga kita tau bahwa lots of bad people. People tend to make mistakes (including me). Some are really bad. Nah terus mereka kalo ditanya, mereka bilang cuma nurutin apa yang mereka mau. So, jadi sebenernya manusia itu selalu mau melakukan yang jahat? Wow, so manusia adalah seorang yang jahat?
Mereka yang bisa minimize those mistakes (in terms of quality and quantity) adalah mereka yang baik. Mereka biasanya punya suatu doktrin yang mereka ikuti. Sbeagai manual (bisa agama, bisa sebuah ajaran, bisa sebuah perilaku/nasihat dari seseorang).
Beberapa kejadian, tv serials yang gue nonton, dan obrolan membuat gue berpikir tentang hal ini. In the end, gw tetep yakin bahwa manusia terlahir baik. Mereka akan bisa selalu baik dengan mengikuti
hati mereka. Gw melihat agama dan ajaran hidup lainnya sebagai suatu manual bagi manusia untuk ngikutin hati mereka dan bukan akal atau nafsu mereka. Mengajarkan mereka untuk memisah mana suara hati mereka, apa yang akal ajarkan dan apa yang nafsu bisikkan. Bukan yang kita mau, bukan yang kita pikir bagus, tapi apa yang kita
rasa benar untuk dilakukan. Segala hormat gue haturkan sama pendapat orang orang agnostik, tapi gue tetep yakin agama adalah satu satunya manual yang bisa membantu kita untuk bisa me"rasa" dengan benar.
What you guys think?
CAD CAM Lab
diiringi "Encore/Numb"nya Jay-Z and Linkin Park
Special thanks to Karen Armstrong for sharing her thoughts on her books.