Jangan Main-Main ( Dengan Kelaminmu )

About: Kumpulan cerpen dari Djenar Messa Ayu. Temanya sex dan wanita. Seperti cerita emansipasi yang memaparkan bagaimana wanita menjadi objek yang menderita tetapi kadang juga bisa menikmati sex. Buku ini udah cukup lama terbit. Jadi gue rasa yang di indonesia kebanyakan udah baca buku ini.

Rate: Kontroversial. What else can I say. Mulai dari topik yang diangkat sampai cara menulis yang memang spesial. Lihat saja cerpen pertamanya, "Jangan Main Main (Dengan Kelaminmu)". Bercerita tentang sebuah cerita dari 4 sisi yang berbeda. Lalu "Stacatto". Seperti cerita irreversible yang memaparkan sebuah kejadian secara mundur. Perlahan demi perlahan menuju ke kejadian awal. Unik. Cuma sayang, kadang jadi membosankan karena terlalu banyak repetisi kalimat.

Tentang temanya, sex dan wanita, Djenar Messa Ayu memang hebat menggarapnya. Well, temanya sendiri memang sudah kontroversial. Sesuatu yang selalu tabu buat masyarakat Indonesia pada umumnya (walau "jakarta undercover" mungkin sudah mendobrak dogma ini). Tapi yang lebih membuatnya kontroversial adalah cara penulis menceritakan topik ini dengan sebuah cara yang seakan polos dan tidak bersalah. "Menyusu Ayah" adalah sebuah cerpen yang absolutely amazing. Menceritakan bagaimana tertekannya seorang anak wanita hingga mampu menikmati melakukan sebuah hal yang tabu dan menjijikka. Tetapi alur cerita dipaparkan secara sederhana yang mampu membuat pembaca mengucap kata iba ketimbang mengutuk.

Best Read When: Mungkin abis baca FHM, stensilan ato bokep. Setidaknya untuk berpikir dua kali untuk menikmati wanita sebagai objek sensual.

CAD CAM LAB
".....I wanna push you around.... yeah I will .."(Push, Matchbox Twenty)

BIRTHDAY...

Makasi buat semua yang inget dan ngucapin. Gak perlu birthday alarm khan buat ingetnya? :). Makasih banyak sebanyak banyaknya ya.


Makasih banget buat Inad sebagai orang pertama tepat 00:00 jam hape gue dan juga buat kue ultahnya yang dateng 18 jam kemudian. Buat Rima dan Bayu yang ngasih kado tiga biji. Gile tiga biji. Dari asbak, mousepad sama bantal. Buat Messa yang timnya seri hari itu. Hauhauhauahuaha. Buat Ayu yang masakin bukaan saat ultah gue. Buat Imesh yang mengsms beberapa kali menanyakan how's my birthday goes..(well I sleep half of it...damn nice weather). Juga buat Etu yang bersaing dengan Anu menjadi orang terakhir yang memberi selamat.

Makasi ya semua..sekali lagi makasi...muach muach buat semua..

AUF WIEDERSEHN, LENIN!

Goodye, Lenin! Satu filem jerman yang berlatar belakang runtuhnya tembok berlin taun 1990. Di ceritakan pada taun 1989 seorang ibu dari keluarga sosialis di jerman timur jatuh koma. Selama sang ibu jatuh koma, tembok berlin dibuka, west invade east. Kapitalis invade sosialis. Jerman bersatu. Ketika sang ibu sembuh, dokter yang menangani kasus si ibu ini memberitahu anaknya kalo ibunya tidak bisa menerima segala sesuatu yang mengejutkan. Any kind of excitement and ur mother will get a second heart attack and she may not survive. Disini cerita bermula, bagaimana kegigihan seorang putera untuk menyiapkan segala sesuatu disekitar ibunya untuk tetap seperti sedia kala. Mulai dari mencari kaleng bekas supaya makanan favorit ibunya tetap ada sampai membuat siaran televisi sendiri menutupi kejadian sebenarnya.

Gue tidak terlalu ambil pusing dengan latar belakang politik dan sebagainya. Tapi buat gue filem ini menunjukkan sebuah cinta dan perjuangan besar dari seorang anak kepada ibunya. Ketika ibunya menjadi nomer satu. Lebih dari apapun. His girlfriend even. Gak banyak filem yang buat gue terharu. Tapi filem ini membuat gue berpikir, will I do the same for my mom? Do I love my mom that much? Coba buat loe semua yang mampir dan baca tulisan ini, ask the same questions to ur self..will u say yes?

Goodbye, Lenin!...is a must see movie. Trust me.

386 ditemani Michael Buble
" ...and the way you loook toniiiiiiiiighhhtttt.."