IT"S NOT ALWAYS ABOUT US
Belajar adalah bagian dari hidup ini. Secara terus menerus kita belajar hal baru tiap harinya sampai hari kita kembali pada Yang Kuasa. Untuk belajar, kadang kita mampu melewatinya sendiri. Mencari bahan kita sendiri, membacanya, lalu mencari cara untuk mempraktekan yang kita pelajari. Cara lain? Cari orang yang lebih tau dari kita dan jadi muridnya.
Kebanyakan orang mendapati orang tua mereka adalah guru kita pertama. Mereka mengajari kita berbicara, tertawa, makan dan cium tangan (inget gak kalau anak kecil biasanya disuruh cium tangan, kalau ketemu sama kita). Beberapa dari kita menemukan saudara kita yang lebih tua jadi tutor buat kita. Dalam pekerjaan, kalau kita beruntung kita dapat senior yang bisa sabar menjelaskan seluk beluk pekerjaan kita.
Nah yang menarik buat gue, gue sering mendapati mereka yang coba mengajarkan sesuatu ke gue, melakukan hal yang berbeda dengan yang mereka sampaikan. Misal, senior gue insist gue harus melakukan extra checking untuk semua design yang gue lakukan, 100% acurate katanya. Sementara gue sering melihat minor mistakes dalam design dia. Jujur, ini fakta yang suka bikin gue males diajarin sama orang. Fat Mike (NOFX) sings 'Follow what I've said not what I've done'.
Penjelasan pertama untuk hal ini biasanya karena mereka melakukan kesalahan itu dan mereka mau kita lebih baik, dengan menasehati sebaliknya. But hey, this is our own life. We are entitled to make the mistakes our own. Right? We know it better when we fix our own mistakes.
Penjelasan kedua baru gue mengerti akhir-akhir ini. Kadang gue merasa nasehat yang mereka sampaikan itu bukan buat kita, itu ketakutan mereka sendiri. Misalnya, sebagai orang tua kita dinasehati, kamu ati2 jangan main2 sama yang suka mabok, nanti jadi doyan mabuk. Bukan gak mungkin itu sebenernya nasihat untuk mereka sendiri. Bahwa yang sebenarnya prone akan hal itu adalah mereka sendiri.
Gue menyadari bahwa sering sekali, gue merasa seseorang marah gue karena gue melakukan sesuatu hal karena menurut dia/ mereka itu berbahaya tapi menurut gue pribadi itu gak penting. Contoh paling gampang, tentang hubungan kita dengan mantan. Ada beberapa mantan pacar gue yang alergi berat sama mereka yang pernah punya kisah sama gue. Gue pribadi sih nyantai aja, karena menurut gue ya gue udah jelas-jelas over them, dan karena itu gue berani berhubungan dengan santai sama mereka (ini gak berlaku beberapa taun yang lalu sih). Gue melihat juga ada beberapa mantan gue yang santai aja kontak sama mantannya dan ngasih tau gue. Itu karena menurut gue, emang biasa aja. Tapi akhirnya, gue ngerti, mereka yang kelihatan alergi berat sama kontak gue dengan mantan gue itu, adalah mereka yang sebenarnya takut tergoda sama mantan2 mereka sendiri. Leleh karena mengingat apa yang udah pernah lewat, dan mungkin merasakan ada perubahan dari mantannya yang selama ini ditunggu-tunggu.
Gue pernah jadi goblok dan super bodoh dengan berpikir bahwa iya kali ya, prinsip mereka tentang mantan bener dan ngikutin rules mereka. Untungnya, gue ditabok kenceng sama Yang DiAtas untuk buru-buru sadar, bahwa sebenernya itu bukan tentang gue tapi tentang mereka sendiri.
Catlio2 Gul Circle