MIND GAME : BALANCE? NOPE LIFE IS ABOUT CHOICES
Posting terakhir gue mendapat komen 9 Biji. Walo ada yang cuma ngasih tau he's back alive dan memberi masukan tentang komen gue (yo ntar gue benerin cay). Ini termasuk rekor sih. Mungkin karena emang isunya agak sensitif. Lumayan terharu juga karena ada banyak orang yang ternyata masuk ke blog gue juga dan gue tidak mengetahuinya.
Komen pertama dari nauval menarik banget. Dia menyebut kata seimbang. Beberapa orang yang msg gue di msn, memberi komennya lewat chat juga menyebut kata itu. Seimbangkan akal dan hati. Well, kalo dibaca saksama, posting terakhir itu lebih tentang sifat dasar manusia. Bukan tentang membuat keputusan. Tapi ya udah let's talk about it in this post.
Buat gue, makin decision is making a choice. Bukan menyeimbangkan. Bukan balancing. Balance sendiri menurut gue seperti sebuah keadaan ideal yang kalau tidak bisa, ya sulit sekali buat dicapai. Balancing between work and family, friends and lover memang balancing seperti key buat kehidupan kita. Tapi, tidak dalam membuat decision.
Kenapa balance is not the key? Karena Akal, Hati dan Nafsu kita itu punya tiga peran yang beda dalam membuat decision dan gak perlu kita seimbangkan.
Akal : Akal buat gue gunanya sebagai pencari informasi. Kita berpikir. Menimbang. Mencari tahu. Pake Akal. Kalo kaya program. Akal tuh salah satu user interfacenya. Buat ngumpulin informasi dan mengolah. Hasil olahan ini bisa banyak tergantung berapa aspek yang mesti di consider dalam membuat keputusan. Bisa aja informasi itu berupa pertimbangan2 yang mengconsider norma sosial, logical reasoning ato hukum Tuhan.
Nafsu : Nafsu juga bisa dibilang hampir sama kaya akal. CUma kalo nafsu ini biasanya hasilnya satu. Pokoknya yang terbaik buat kita deh. Tanpa memperdulikan yang lain. Nafsu gak selalu jelek dimata gue. Karena nafsu bisa juga men-
drive kita. Misal keinginan untuk menjadi yang terbaik, menjadi pemenang, itu juga hasil dari Nafsu kita.
Hati : hati ini adalah engine pembuat keputusan. Hati dapet informasi dari otak dan nafsu. Dan hati yang akan merasa mana yang harus kita dulukan. Apa yang mesti kita perdulikan, apa yang mesti kita lupakan. Hati is the engine, the server, the nucleus. Dan gak selalu informasi2 yang diberi otak itu konflik satu sama lain. Sebagai manusia kita akan sebisa mungkin memenuhi informasi2/pertimbangan2 yang diberi otak, cm keterbatasan kita pula sebagai manusia yang mengharuskan kita untuk memilih, mana yang penting dan tidak penting.
So buat gue, balancing was not the key in making a decision. Listening to your heart and providing the correct information for the heart are the two important steps in making a choice...
Agree? Post ur comments pls..
Red Chair in Bukit Gombak. Tanpa Suara.
P.S : Kalo postnya agak susah dimengerti maaf, gue juga udah konsen ngetiknya. CUma gak bisa tidur aja nih jadi nge-post.