RUMAH SAYA DIMANA?
Beberapa saat yang lalu, seorang teman pernah bertanya di msn.
"Bim, buat bimo emang sg udah seperti rumah yah?"
"yap, gue betah disini."gue menjawab dengan yakin.
"Kenapa?"Nah. Gue sendiri sejujurnya gak tau jawabannya. Lalu menjawab secara serampangan. Berharap salah satu dari jawaban gue adalah sebuah jawaban tepat yang gue sendiri selama ini tidak sadari.
Selama gue mem-browse blog orang lain. Gue menemukan beberapa orang juga sempet menulis tentang topik ini. Ada yang bilang gimanapun Indonesia adalah tanah airnya dan disana tempat cewenya berada seperti
manusia ini , jadi dia berharap bisa dapet kerja disana. Ada juga yang bilang kalo hidup di sg itu ngebosenin, dan dia udah muak sama sg seperti
teman gue ini. Ada juga yang merasa Singapore adalah comfort zone dia, seperti
bapak yang satu ini.
Gue memang merasa betah di singapore tanpa pernah mencoba cari tau alesannya apa. Gue lebih perduli fakta gue betah di singapore karena memang dari segi legalitas gue akan harus berada disini. Sampe saat ini yang ada di kepala gue, cuma beberapa kemungkinan jawaban tentang alesan gue itu:
1. Gue punya teman-teman yang membuat gue hidup nyaman disini.. Banyak sekali dan gue gak bisa sebutin satu persatu. Gue ketemu orang dari lebih banyak golongan ketimbang waktu gue di jakarta dulu. Dan beberapa dari mereka sangat mengagumkan, sangat mengerti saya dan sangat menyenangkan. Gue juga suka sama prinsip2 pertemanan yang mereka punya. Tapi apa di jakarta gue gak punya? Well, gue yakin kalo di jakarta juga gue mungkin punya. Seperti 3 manusia yang selalu pulang bareng sama gue selama 3 taun SMA, yang selalu mendengarkan cerita gue, memberi nasihat tanpa menjudge. Cuma gue merasa saat gue hidup jauh dari negeri sendiri, rasa perduli dari teman teman lebih terlihat saat gue berada di sg. Sementara di jkt, tidak ebgitu mudah buat saya merasakan itu.
2. Singapore punya sarana dan prasarna way ahead of Indonesia. Shallow? But I hate to admit it might be one of the reason. Apa iya di jakarta gue bisa menjalankan hobi gue untuk keluyuran jalan kaki malem malem sambil dengerin CD player gue? Apa iya di jakarta gue bsia make transportasi umum dengan santai? Apa iya kalo di jakarta gue bisa bermain dengan IPAQ gue di kereta ataupun di Bis. Dengan segala hormat gue buat yang hidup di jakarta, gue rasa harus di admit segala infrastruktur disana memang agak kacau dan tidak aman. Ini cukup berbahaya buat gue yang tidak biasanya tidak begitu peka. Tololnya, saya tetap merasa bahagia setiap saya menjejakkan kaki di Soekarno-Hatta, walaupun ini berjuta kali lebih tidak nyaman di banding Changi. Membayangkan semua hal yang saya bisa lakukan disana dan tidak bisa di sg.
3. Di Singapore, saya adalah Bimo Eko Satrio. Bukan seseorang yang dikenal sebagai anaknya si ini, anaknya si itu. Semua nilai yang saya punya adalah nilai saya. Bukan sebuah nilai yang mungkin terpaksa saya terima karena saya adalah seorang anggota keluarga. Gue ngerasa mandiri. Gue ngerasa gue punya kebebasan yang seharusnya digunakan secara bertanggung jawab. Gue bebas dari segala peraturan yang mungkin di buat atas norma yang gue tidak mengerti tapi diwarisi oleh beberapa orang di lingkungan gue. Ini alasan terbesar gue? nggak juga sih, karena dalam beberapa hal toh saya juga tetap menelpon keluarga saya menanya pendapat dan saran mereka. Tetap saja saya rindu semua nasihat dan norma yang ibu saya ajarkan untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Hmmm gue masih clueless sih tentang alesan gue kenapa gue betah di sg.
Hey, buat yang nanya, I still promise when I get the answer, I'll tell you in detail, k?Catlio
CAD/CAM Lab
N.B (me-reply yang perlu di-reply):
Dini : Karena gue straight din, bukan gay. Dan beberapa "her" disitu refer to my mom, jadi gak mungkin diganti "him".
Anes : Alhamdulillah, belom jatuh cinta ko'. :)
Nauval : Hehehhehehehehe.
Rima : Ya iya lah, masa iya gue suka pink.
Arridhana : Brisik loe..