WHY?
- I hate a question with why. I prefer what, where, when even how. But not why. Coz it's the hardest question to answer. -
I'm supposed to be the soldier who never blows his composure
Even though I hold the weight of the whole world on my shoulders
(Like Toy Soldiers, Eminem)
Kenapa sih dia bisa sayang sama gue?
Kenapa ya gue gak bisa ngelupain dia?
Apa sih yang gue buat sampe dia bisa sayang sama gue?
Apa ya yang harus gue perbuat supaya rasa kangen dan sayang gue ini ilang?
Gue ini super brengsek. Kenapa masih juga dia memperlakukan gue seperti dunianya?
Hmmm, i've done my best. Tapi kenapa dia selalu lebih tertarik untuk melihat orang lain dan tidak gue?
Kenapa gak orang lain dan kenapa harus gue?
Kenapa harus memuja orang lain dan gue dijadikan sampingan?
Tulisan di atas bukan dialog. Cuma pertanyaan2 yang ditanyakan oleh beberapa orang dan pertanyaan yang gue sendiri punya. Lucunya pertanyaannya match. Hmm, mungkin kita jadi bisa lebih mengerti satu sama lain ya? Sulit juga untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Especially dengan kata pertama berbunyi "kenapa"
Jujur, gue jawab aja gue NGGAK TAU jawabnya. Well, pertama, gue bukan a researcher working on that questions. I do really wish to answer tapi gue tidak melihat gw punya resources untuk menjawab. Bukannya tidak mau membantu, tapi sulit sekali menjawabnya. Bahkan kalau gue tau sebuah rumusan kimia dan reaksi fisika yang bisa membuat seseorang sayang, gue yakin itu menjadi tidak logis. Manusia super kompleks dengan sejuta issue preference yang dia punya. Gue melihat sayang itu adalah hasil dari sebuah kombinasi rumit yang melibatkan unsur ekternal seperti waktu, lingkungan dan kehadiran orang ketiga. Gue sendiri yakin kalau loe bener bener sayang sama seseorang, loe gak akan mampu menemukan alasannya. Loe sayang karena dia adalah dia. Bisa aja satu unsur dari dia hilang, tapi tetep loe punya seribu unsur lain yang bisa loe sukai tentang dia.
Saran gue sih daripada mencari alasan/sebab, mendingan kita nyari apa yang bisa kita lakukan tentang itu.
1. Bersyukur masih ada yang sayang. Coba browsing ke beberapa blog lain, banyak orang yang berteriak karena tidak ada yang sayang sama mereka.
2. Bersyukur sama Tuhan, masih dikasih rasa seperti manusia masih bisa ngerasain ada rasa sayang di sekitar kita. Masih bisa merasa senang, cemas atau takut. Dengan kalian menyadari rasa sayang itu, hati kalian bukan batu. Masih bisa merasa dan membuka hati. Jangan pernah ikutin gue, yang sengaja membunuh sebuah rasa sayang.
3. Jangan takut sama rasa sayang itu, handle it with care. Kalau kamu juga sayang, dijalankan. Jangan menghindar. Kalau kamu gak percaya diri dengan segala tanggung jawab yang datang dengan rasa sayang itu, sampaikan sama dia. Mungkin dia bisa melegakan hati kamu. Kalau kamu tidak mau, juga bilang sama dia dengan hati hati. Make sure dia tau kamu bagaimanapun bersykur dengan rasa sayang itu.
Hei, kalian. Jangan freak out. Jangan menyesal. Jangan tanya kenapa, tapi ambil hikmahnya. Ok? I know you can handle this.
Catlio
CAD/CAM Lab