PUTUS
Isn't it the best part of breaking up?
Finding someone else you can't get enough of?
Someone who wants to be with you too?
(Why can't I, Liz Phair)
2005 memang tahun yang berduka. Tahun kemarin ditutup dengan sebuah tragedi besar yang meminta nyawa berjuta manusia. Apa yang akan gue ceritakan mungkin tidak sebanding dengan bencana tsunami. Tapi tetap sesuatu yang menuntut keikhlasan orang yang mengalaminya. Di tahun 2005, empat orang temen gue dengan sukses mengambil kembali status jomblonya. Kebetulan sekali empat empatnya cowo. Kebetulan sekali gue tau empat cowo ini manusia setia dan kompeten. Dan sangat kebetulan sekali kalo dimata gue, empat pasangan ini (setidaknya tiga) adalah pasangan yang gonna make it through. At least they're halfway there.
Di mata gue, mereka ini bukan pasangan yang sekedar having fun. Mereka serius. Lucu juga sih, laki laki yang biasanya jadi bangsat, gw terpaksa bilang di at least tiga relationship, mereka malah jadi seorang yang harus mengikhlaskan. Bener banget, kalo ada pasangan yang putus, dua pihak pasti ngerasain sakit. Pasti ada sedikit rasa kehilangan buat dua belah pihak. Yang lebih menderita? Dia yang harus ikhlas menerima keputusan yang lain.
1. Kisah si A dan si B. Gw denger cerita mereka dari mulut ke mulut. Gue tau sendiri dari orangnya pas di Gunung Ledang kemarin. I don't wanna to tell the story. I just wanna share what I can get from their experience. Di kisah A dan B ini, satu kekaguman muncul. Temen gue ini secara hebat melahirkan keputusan untuk pisah secara rasional, menerimanya secara rasional dan menjalaninya secara rasional. Two or three thubms up (jempol kaki gue satu ikut ngangkat) buat loe. Gw salut.
2. Kisah si Y dan si Z. Gw tau cerita mereka malah dari cewenya. Di sebuah malam, dia simply bilang "gue putus sama...". Gue shock dan speechless. Dari cowonya cuma sekelibatan jempol tangan yang gue terima. I can't really say anything. Well, disini gue kembali mengagumi sosok teman gue (yang cowo') yang at least terlihat ikhlas dan sabar menerimanya. Tidak hanya itu, gue melihat dia seperti sosok yang lebih mature. Buat kalian berdua, it's a pity. I know it's none of my business. But deep down, I do stil wish u guys can find your ways again later. For now, may be separate lives are the best for both of u.
3. Kisah si D dan si E. Gw baru tau cerita ini. Paling fresh. Termasuk paling miris. Gue pernah in the both side of the story, antara minta diikhlaskan dan mengikhlaskan so gw punya cukup a clear view about this. Yang bisa gue bilang, be brave and strong, my man. First few days, weeks or years, emang rasanya kaya mau mati. Tapi sebenernya loe gak akan mati diputusin sama cewe dan melihat dia jalan dengan orang baru. Sumpah. Cewe masih banyak. Gue yakin rasanya pasti pengen mengumpat. Cuma ngapain? It won't make ur life happier. Just be strong man. You got my morale support.
4. Kisah si (apa ya...hm ambil tengah aja deh) I dan si J. Gw gak tau persis kisah kalian berdua. Cm gue tau loe laki2 baik. Sepenglihatan gue sih walo doyan yang hot hot, tapi gw gak pernah denger loe ngomong ttg cewe lain. Again, just be strong.
Gak sok jagoan sih. My love story juga bukan yang bertabur bunga. Soon, gw mungkin jadi salah satu dari kalian. Cuma gw bersyukur dengan liat kisah loe2, gw bisa nasehatin diri gue sendiri dan prepare diri gue buat ngadepinnya lebih baik. Wish me all the best guys.
I know it's gonna hurt.
So please, take away this feeling away.
Then I can set her free.
Please God, please.
n.B : buat yang juga lagi gonjang ganjing, hold on tight. Jangan lepaskan dengan mudah. Pikir dulu yang baik.
n.n.b: buat yang doyan putus nyambung. Just don't. Just simply don't. U don't know what u've got till it's gone.
Catlio - yang baru aja jadi fotografer pilihan editor F.N. (heheheh)
Red Chair