TRAVELOGUE - KL, Genting, Malacca (Part 2)
Do you ever feel like breaking down?
Do you ever feel out of place?
Like somehow you just don't belong
And no one understands you
(Welcome to my life - Simple Plan)
Saturday 11.00
The plan was to wake-up at 08.00. The reality? 10.00. Reality Bites. Long preparation sebelum akhirnya kita semua duduk di mobil heading to Batu Caves at 12.30. Well, kali ini gak terjadi banyak u-turn, karena we dont trust second navigator this time. In half an hour, we reached batu caves.
Saturday 13.30
Batu Caves. Kuil di Gua. Yang menurut gue sih totally gak photogenic. Apalagi dengan 272 anak tangga. Bah super gak fotogenic. Ditambah WCnya! Amat sangat gak photogenic. Ute dan Tugk gak naek keatas. Kurang mengerti alasannya. Sisahnya naek. This is my second visit to this cave. And, it does not change my opinion.
Tips: Skip this place next time u visit KL unless there is thaipusam celebration.
Remarks: Gua ini cukup eksotis sebenernya. Sayangnya mereka ada stall jualan di dalem kuil. Buset. Seharusnya hal ini dilarang. Coba bayangin kalo loe dalem mesjid ada yang jualan? Bisa bayangin kalo sambil dengerin khotbah Jum'at ada yang sambil makan mie ayam?
Saturday 15.00
After the "impressive" Batu Caves, we go to Genting. Gue udah dikasih tau kalo jalanan ke Genting itu punya pemandangan merdu. I admit I am agree. Jalan tol gede, kiri kanan pemandangan hijau. Di depan? Pemandangan gunung. Beautiful.
Tips: Pas loe masuk jalanan ke genting, ambil kiri. Banyak tukang yang jualan Lemang dan lemangnya super duper super duper super duper enak. Silly us who only buy one lemang. Damn!
Remarks : Dalam perjalanan ini, Welcome to my life-nya Simple Plan di puter dua kali.
Saturday 16.00
Genting. Kecewa gue jelas. Soalnya fog is all around. Loe gak bisa moto apa apa. Damn!
Tips: Bawa jaket. Kecuali loe pecinta dingin. Jangan berlagak turis yang dateng pake celana pendek, kaos oblong, topi popeye dan sunblock macem manusia aneh bernama panggilan tiga huruf, konsonan K, vokal A dan I.
Pengennya sih ke theme park. Cuma testimonial dari yang udah pernah masuk mengecewakan. Mereka bilang bagusan Dufan. So kita decide untuk makan (again penurunan gula darah yang cukup bahaya - bisa berkomplikasi mengigit lengan, kuping ato hidung teman). Next? Genting skyway. I hate this idea. Gue takut tinggi.
Tips: gak perduli kamu takut tinggi apa nggak. Naik cable car ini bener bener attraction yang worthed. Apalagi kalo loe naek udah deket matahari tenggelam. The view is excellent. Dengan hanya 8 RM, loe bisa liat view yang keren. Dan lagi, di station yang satunya sempetin turun. Ada tempat dimana loe bisa nyicipin makanan sampe puas.
Remarks: Gue gak bisa nikmatin. Moto? Gak bisa, duduk aja gue takut, apalagi berdiri buat moto!
Saturday 20.00
Coffee Bean Genting. Ngapain pula? Kaya gak ada coffee bean aja di Singapore. Tapi beda. Disini Coffee beannya gak perlu AC. Udah cukup dengan Kabut disekitar yang cukup dingin. We're heading back to KL.
Saturday 21.45
Back to KL. Decide to have dinner at one of the restaurant near to Petronas. Me and Leo decide to take photos before eating while others start their dinners.
Remarks: Leo after incompetently skip his job preparing the itinerary, again failed to fulfill his duty merhatiin tukang lemang di pinggir jalan.
Super duper lama nungguin masakannya. Gue dan leo join setelah hunting for about half an hour. Walopun akhirnya jadi cepet setelah pelayannya ganti.
Remarks: Dini insist kcepatan pelayanan bukan karena gantinya pelayan. Karena dia senyum teramat manis sama pelayan yang baru.
Saturday 24.00
Selesai makan. Kita mau foto foto di petronas. Sebelum menyadari di jalan ke Mobil, lampu petronas mati jam 12 malem. AAAAAAAAAAARRRGGGGGGGH.
Tips: Inget lampu petronas mati jam 12 malem. Kalo mau foto petronas sebelum itu.
Super kecewa, kita harus nyari tempat foto yang menarik. ide gue adalah Jalan Parlimen (west of KL). Disana banyak taman. Well, ternyata Jalan Parlimen adalah Kompleks Istana Negara yang sangat sepi waktu malem dan super photogenic. BYk lampu taman yang ngingetin gue kaya scene jalan jalan di Eropa kalo malem (gw liatnya sih ditipi gak tau aslinya sama bagusnya apa nggak)
Tips: Kalo loe mau foto couple ato pre-wed, KL is the best place. Kota ini super photogenic.
So we spent about two hours to take several photos there. Messa dan Dini jadi object utama karena baju mereka sama sama merah.
ShootingCouple
Sunday 02.00
Going back to Pondok Lodge. Undecided to go clubbing or not. Gw decide to stay. Karena dini udah keliatan tepar. Dan gue gak merasa it is safe enough, buat dia stay sendirian di hotel. Tapi karena kebersamaan adalaha prinsip kita semua, jadinya gak ada yang clubbing kita semua sat back and relax di hotel.
Sunday 04.00
"Can u all just shut up? This a bloody 4 am in the morning and we need to sleep. Can u just pleas shut up?"
Suddenly ibu ibu bule pake daster shows up in our room, buka pintu secara kasar, matiin lampu dan nutup dengan kasar juga diiring desahan pelan
"fuck"
Hening. Sebelum tugk memecahkan keheningan dengan bilang
"thank you"
In two minutes time:
Ute keluar kamar,
Tugk keluar kamar,
Gue nyari alat mandi,
Messa ngorok,
Leo gak bergerak.
Ternyata si bule gak cuma neken saklar lampu tapi neken saklar tidur mereka berdua. Kekekekkekekekeke. What a day! Damn I miss petronas light.