ANGKUH
Buddhism adalah sesuatu yang sangat menarik buat gue. Buat gw Buddhism adalah sebuah cara hidup yang advance. Tidak otoriter seperti kebanyakan agama monotheis. Memberi sebuah tujuan pasti tanpa secara spesifik memerintah cara yang harus ditempuh. ADVANCE. Belum lagi kebudayaan, ajaran and some other stuffs yang menurut gue exotic untuk diliat dan ditelaah.
Suatu waktu gue berkesempatan untuk melakukan project sama seseorang yang beragama Buddha. (Gila lingkungan sosial gue sempit banget yah? Sampe segitu jarangnya ketemu orang yang beragama Buddha). So disebuah lazy time, kita semua lunch bareng gue banyak berdialog sama dia ttg Buddha. Satu yang menarik banget buat gue adalah meditasi. Kata dia dengan meditasi banyak orang Buddha yang menjadi sabar gara gara latian meditasi ini..terus gue tanya lah..gimana caranya? He told me to concentrate and start to think. The good starting point adalah untuk bertanya who am I..
Gw gak pernah sih terus mencoba untuk meditasi. Well, I guess my religion has another method to do the same thing. Tapi sempet kepikiran buat gue saat gue merenung untuk bertanya "who am I?". Jawaban bisa simple, tapi setelah loe tanya terus ke dalam, loe akan sadar banyak banget yang loe bisa dapat dari pertanyaan simple ini. FOr example, loe bisa tau dan bisa berbesar hati tau kekurangan loe apa aja.
Biasanya if I start to ask this question to myself, gue akan menemukan satu jawaban pasti. Gw angkuh. Sangat angkuh. Gw juga sadar kalo ini adalah sebuah sifat dasar manusia. Angkuh. Sebagai contoh: kita banyak sekali memakai takaran menilai menggunakan kita sebagai standardnya. Apa itu tidak terlalu angkuh, menjadikan diri sebagai sebuah standard. Kita juga banyak menolak sebuah kebenaran yang sebenernya sudah jelas. Mencari cara kita sendiri untuk menolaknya. Sesuatu yang kita akui benar dalam hati tapi kita menolak mengakuinya. Saya rasa setiap manusia merasakan stage ini dalam hidupnya.
For myself, gue akuin banget hal ini (ttg gue akan merubahnya atau tidak itu hal lain, yang jelas gue ngaku gw memang angkuh). Jarang sekali orang yang pendapatnya benar benar gue dengarkan dan bisa secara instant merubah pendirian gue dengan pendapatnya. Mungkin bisa dihitung sebelah tangan. gw sering sekali mengabaikan pendapat orang yang sebenernya bisa melihat masalah gue dalam sudut pandang yang lebih rasional ketimbang gue. The worst is gw sering sekali refuse to take the blame. Mungkin lebih tepatnya gw tidak akan bisa menerima kalo gw menjadi satu satunya orang yang disalahkan walau kadang gw memang tunggal si penyebab salah.
pfuuuuh human. I hate human.
Red Chair , Gombak 386
- "Somethings in this world just can't change. Somethings you can't see till it's too late (Thomas, Rob)" -