TRAVELOGUE - KL. Genting, Malacca (Part 1)
- Two adventures to Malaysia in three weeks. It's never enough. I warn you this is gonna be a long post.-
Thank you, thank you, thank you, you're far too kind
Now can I get an encore, do you want more
Cookin raw with the Brooklyn boy
So for one last time I need y'all to roar
Now what the hell are you waitin for
After me, there shall be no more
So for one last time, nigga make some noise
(Numb/Encore Jay-Z and LP)
Ide Road Trip ke Malaysia kali ini dirumuskan oleh Leo, Bimo, Messa, Etu, dan Ayu saat supper di Alif setelah menonton kegagahan pasukan Indonesia di lapangan bola. Leo usul karena dia belum pernah ke Malaysia dan gue menyetujui karena gue ingin Idul Adha di KL. Pertama kali diputuskan ini outing gombak. So kami mulai mengajak orang orang disektiar rumah kami (tentunya yang kami kenal) buat ikutan. Tugk dan Ute adalah dua orang yang berikutnya kami ajak (walo Tugk udah pindah dulu sempet tinggal di Bukit Gombak).
Dimulailah pencaharian mobil untuk di sewa, dan pembelian lonely planet sebagai guidance kami untuk menentukan itinerary. Last minute terjadi pergantian personel, Aki menggantikan anu, dan Dini menjadi last addition who can add depth to squad(everbody playing Football Manager know what this means). So here is the story:
Friday, 00.00.
We start the journey with Nissan Serena 8-Seater. Start from bukit gombak (Ute, Gue, Leo dan etu), menuju Holland-V menjemput Dini dan Aki. Bensin dll, we enter the Johor Bahru at 02.30. We reach our first stop (tempat rehat) at 3.00 and I start to drive for 325 km to Kuala Lumpur. [Driving automatic car at 03.00 while everybody is sleeping is god damn boring]
Friday 07.00
After non-stop driving we reach KL and decide to go to pray at Mesjid Jamiek since the mosque is near to Chinatown, we plan to eat our breakfast at Chinatown. Mesjid Jamiek adalah satu dari dua Mesjid utama di KL(the other one is mesjid negara). Satu hal yang cukup berkesan buat gue sih, di saat jamaahnya adalah orang India semua, ceramahnya dalam bahasa Melayu, hasilnya super berisik, gue berasa solat ama anak TK yang belom bsia dibilang buat diem saat khotib berkhotbah.
Friday 09.00
We finish the prayer. Kadar gula darah udah sangat drop yang menjadikan kita udah gak kepikiran untuk visit temples and any other tourist spot. Setelah perdebatan panjang seperti:
"eh disini aja nih enak"
"oh iya roti canai...."
"ah gak mau ah...gak asik..makanan india.."
"yang itu aja..."
"harusnya si kita ke chinatown aja"
"halal gak?"
"gue tau sih gak haram, soalnya malaysia negara islam. Jadi di KL semua babi khan disunat"
"bener juga sih, kalo kodok disunat gak?"
"kodok khan bukan binatang menyusui"
"oooooohhh"
Setelah perdebatan pelik yang memang sangat tidak bermutu dikarenakan turunnya kesadaran akibat laper, kita memutuskan masuk ke jalan bukit bintang (well, in my opinion ini jalan kaya Orchard Roadnya Malaysia). Dan kita memutuskan makan di KFC. (Basi banget gak sih, jalan jauh ke KL makannya KFC). Tapi seperti kata pepatah "Kemanapun jalannya, KFC makanannya"(Najis garing).
Friday 11.00
Udah gak semept ke Chinatown, all of us needs some rest. So we got to find some hotel. We follow advice from Lonely Planet. We go to Pondok Lodge. We lucky got two rooms for 8 people. 20 Ringgit a day.
Tips: Kalo loe ke KL and in a tight budget, hotel ini solusi terbaik. Murah, beautifully decorated terletak di deket Bukit Bintang yang banyak happening kalo malem. Inget. Pondok Lodge.
Check-in and rested
Friday 14.00
"kemana kita sekarang?"
"KLCC terus KL Tower"
"Soalnya si anjing belom pernah kesana nih"
Sedikit peringatan peta di lonely planet gak nunjukkin dimana ada legitimate u-turn. So kita agak sedikit muter muter in our way to KLCC and makign several illegal u-turn (yang in the end become Tugk's favourite special move). We reach at 3.15, which means the ticket to Sky Bridge must be not available anymore. Me and Leo decide to take photos, others decide to have something to eat.
Friday 18.00
Selesai foto, dapet satu addition, temennya dini bernama Fina. We go to KL tower.
"eh, kita dimana ni bim?"
"nih sekitar sini" *nunjuk ke peta lonely planet
"oooh nah ni KLCC, jadi kita lewat mana?"
"kita mau ke KL tower ,le. Kalo KLCC tuh petronas"
"oooo"
in the space of 3 minutes
"dimana kita sekarang,bim"
"kayanya sih disini" *nunjuk peta lagi
"nah KLCC khan disini jadi kita lewat jalan ini nih, depan loe belok kanan"
"kita mau ke KL Tower, buset deh, khan tadi udah gue bilang"
"ooooo"
in the space of 2 minutes
"bim, petronas tower disini nih..kita dimana?"
"......"
Disinilah kami bersama sama mengcompose lagu "Si Goblok". (Lagunya kaya lagi Si Yoyo,sinetron RCTI, cuma si Yoyo diganti si goblok)
Friday 19.00
KL Tower, take a few moments buat decide siapa yang naek keatas dan nggak. Hasilnya semua naek, setelah nunggu blue hour. Moto2 sampe goblok. Kekekek
Friday 20.30
We decide to go eat in a place called Bangsar(Imho, this place is similar to Singapore's Raffles Place and Jakarta's Kemang). Again with the dumbass acts as a navigator we go to taman seputeh (yang sebenernya jalan buntu) instead of Bangsar. Setelah making a damn big U-turn, we finnaly reach at Bangsar, dimana kadar gula darah udah sangat nurun dan each of us totally emosi.
Friday 22.30
Nganterin Fina balik ke rumahnya di Subang Jaya. Dan disini lahirlah pick-up line terkenal dari Tugk:
"excusme, How to go to Subang Jaya"
Tugk used this pick-up line in about 4 highway. Mau mbak2 atopun mas2, pertanyaannya sama. We spent 45 minutes (including making a stupid u-turn di depan gerbang tol, dan a u-turn in the highway itself). Dan dijalan balik kita baru menyadari bahwa only 15 minutes actually needed to go to Subang Jaya from Bangsar. And another 15 minutes required to go to KL from Bangsar. The difference? The second navigator is Dini. Not Leo.
Friday 23.59.
Merdeka Square. Gue dan leo turun pertama karena mau moto Sultan Abdul Samad Building. Yang laen ikut turun untuk difoto kecuali satu manusia egois (tebak sendiri. Nama panggilan tiga huruf, konsonan K, vocal A dan I). Manusia egois ini tidur nyenyak di mobil dan besoknya teriak teriak karena gak diajak foto foto.
Saturday 01.30
Capek. Sampe kamar. Dalam waktu 45 menit. Semua diam dan tergolek. Nyenyak. What a remarkable first day, with a dumb ass acting as a second navigator and a driver with u-turn as his favourite move. Siiiiiiiiiiiiiiighhhhh.