THE DRAMA
- Topik yang bisa jadi sensitif. I just want to write about something. Writing helps me through hard times -
She said I want something else
To get me through this
Semi-charmed kind of life baby baby
I want something else
I’m not listening when you say
Good-bye
(Semi-Charmed Life, 3rd Eye Blind)
Drama tentang kehidupan orang lain di sekitar kita adalah sebuah enterntainment tersendiri bagi kita. Beda sekali dengan drama yang ditampilkan di TV Serial or Cinemas, drama di sekitar kita ini jujur dan sama sekali tidak ideal (sesuatu yang jujur dan tidak ideal biasanya punya appeal tersendiri, buktinya liat aja bagaimana beberapa perusahaan flem coba menggunakan fakta based on a true story sebagai bahan penjual). Gue banyak melihat manusia manusia di sekitar gue yang menjadikan ini sebagai entertainment favourite mereka.
Efeknya? Gue cuma mengambil beberapa contoh di dunia nyata untuk mendukung bahwa drama of other people's lives ini memang sebuah komoditi menarik buat kita semua.
1. Reality show makin banyak. Gw mendefine reality show ini seperti sebuah acara yang memperlombakan sesuatu tapi justru menekankan unsur hiburan pada emosi dan intrik para pesertanya. The Bachelor, For Love or Money, Amazing Race, Survivor, High School Reunion, and the Apprentice adalah beberapa contoh. Salah satu dari itu mungkin tontonan favourite kita. Gw gak gitu ngerti gimana acara ini di set-up, tapi jelas sekali, the main issue is the expression and the feeling of the participants of the show. Some of them are good, honestly. High school reunion dan the apprentice are my favourites. Kita bisa belajar baik dari para teladan baik maupun buruk dalam show tersebut.
2.Infotainment tetep menjadi andalan beberapa acara TV. Isinya tentang si ini menghamili si itu, si anu menceraikan si ini, satu manusia menikahi manusia lainnya. Intinya, hidup orang lain yang berhasil dikorek-korek. Dan gw lebih sering melihat cerita tentang aib seseorang ketimbang cerita bagusnya. Gw merasa ini salah satu hal terburuk dari komersialisasi kehidupan manusia.
3. Dramatisasi acara yang sebenernya gak punya unsur drama yang kuat. Talent show, misalnya. Kita liat gimana American Idol dan AFI, mencoba mengetengahkan kepribadian dan emosi para peserta. Yang kadang ngebuat kita tidak melihat mereka dari talentnya, lebih kepada kepribadian mereka. Criminal Show ( I do not know the type of this show) yang isinya tentang upas habis kejahatan. Waktu gue kecil sih, cukup tau berita siapa membunuh siapa, modus operandinya gimana. Tapi sekarang? Opini orang sekitar, emosi korban, dan dramatisasi kejahatan menjadikan kejahatan2 tersebut jadi sebuah drama hiburan. Argh. Terakhir, sports show. SkySports menginstall jauh lebih banyak kamera lately. Untuk merekam, ekspresi dari para pemain bola. Supaya kita tau apakah mereka swearing, mereka marah, mereka menjerit kesakitan, atau mereka gembira sehabis mencetak gol. Drama. Drama. Drama.
My mouth fell open
Hoping that the truth
Would not be true
Refuse the news
I’m feeling sick now
What the fuck am i
Supposed to do
Just loose and loose
(Tearjerker, Red Hot Chilli Pepper)
Nah dengan kehadiran entertainment yang menarik ini dalam kehidupan kita, gw melihat ada tiga tipe cara orang menyikapihal ini.
1. Spectators. Mereka yang menyikapi IT'S THEIR BUSINESSES NOT MINE. Mereka yang melihat perkembangan dunia sekitar mereka tanpa mencampuri. Gak banyak orang yang bisa seperti ini. Dan mereka seharusnya dikagumi. They may make their own opinion about what's going on but they keep from themselves. Intinya, mereka mengamati tapi tidak mencampuri.
2. Active Spectators. Kata aktif disini maksud gue adalah mereka pada golongan ini membentuk pendapat dan membaginya bersama publik. Kadang mendiskusikan atau sekedar bertukar informasi. Acara Infotainment buat gue termasuk golongan ini. Nah biasanya dengan para active spectators lainnya mereka membuat sebuah opini publik who's the hero/heroine and who's the villain. Gue akuin gue kadang termasuk golongan ini and sometimes, opini yang terbentuk dari para active spectators ini mempengaruhi the main cast of the drama.
3. Participants. They're not the cast but involves highly in the drama. Mereka bisa invited atopun uninvited. Invited, salah satu contohnya mak comblang ato tempat curhat. Mereka yang dicurhati biasanya bisa memberi pendapat yang mempengaruhi jalannya drama. Well, gw pribadi adalah invited guest untuk show beberapa orang such as
manusia ini (dan manusia ini juga my invited guest). Uninvited, hmmm one of the worst yah. Tipe2 orang yang mencampuri, biasanya meberi informasi, membuat keadaan tambah sulit, dan biasanya kabur dengan alasan gak mau mencampuri lebih lanjut. Posisi participants ini paling risky, sulit. Berbahaya banget deh. Especially, for those uninvited. Dari pengamatan gue, participants bisa menyelamatkan atau memperlancar sebuah drama KALAU DIA PUNYA INFORMASI LENGKAP tentang drama tersebut. Informasi timpang cuma akan membuat keadaan lebih buruk. Trust me.
Our lives are dramas. But the cast never rehearse their lines and most of them ad-libing their lines. It's nice to watch but be careful about your position, especially if you decided to be a participant. You may affect and ruin some people lives. You really don't want that to happpen to you, right? Especially if you're kinda mind-your-own-business-please person.
Catlio
Red Chair.