PERSEVERANCE : THE LOST ART
Tekun. Sebuah seni yang hilang ya akhir2 ini. Slogan "Work Smart" terlihat lebih mantab dari pada "Work Hard". Dan itu juga menjadi sebuah seni yang hilang buat diri saya sendiri. Saya lupa rasanya menekuni sesuatu dan berusaha mendapatkan yang terbaik dari process itu. Bukan mengakali process itu dalam rangka mendapatkan hasil maksimal dari usaha minimal.
For 3,5 years my undergraduate study and the past 1,5 years graduate study, I work smart but not work hard. Gue mencari semua celah dimana gue bisa belajar sesedikit mungkin, menghadiri lecture sesedikit mungkin dan mencatat jawaban tutorial sesedikit mungkin. Termasuk mengalokasikan waktu seminimal mungkin buat belajar. Mulai dari belajar hanya tipe soal yang bakal keluar di exam, lebih memikirkan how to score big by answering the most appropriate questions, sampe membuat method untuk membuat slide presentasi lalu report baru mulai mengerjakan project. Humm. Yah gue saved! Cuma sekarang gue baru sadar, I did not go through the right process. Skrg saya menyesal untuk tidak work harder selama itu.
Memang pasti dengan argumen "Dengan work smart, hasil loe maksimum dan loe bisa menikmati hidup lebih indah", work smart sepert kelihatannya lebih menawan daripada work hard. Cuma setelah saya pikir, saya tidak pernah menyesal selama saya sma, karena saya memang bekerja keras saat itu. Saya tau hasil yang saya dapat memang hasil maksimal.
Ketika saya mau memulai menurunkan berat badan saya, saya baru menyadari almost there's no smart way of doign this. Saya harus sabar, tekun berolah raga dan konsisten menjaga jumlah gula darah yang lewat mulut saya. Berat saya turun 7 kilo dalam tiga minggu. Lewat berenang dan metode no sugar allowed after 7.30 pm. Jujurnya saya mendapatkan kepuasan lebih ketimbang saya melakuka sedot lemak 7 kilo.
Well, saya baru sadar...buat saya "Work Smart" is a bonus and "Work Hard" is a must, not the other way around.
Catlio
CAD/CAM Lab
N.B : terima kasih buat semua yang telah menshare tips diet buat saya (ite, nauval, anu, tia (ti, ucapkan terima kasih juga buat nyokap loe) dan seseorang yang supportnya telah menjadi sebuah motivasi diet tersendiri bt gue.