THE PLAYMAKER
- This situation is not my favourite. I rather stay outside, eating my popcorn, crying and laughing with one of the main characters. -
Kata pepatah bilang, gajah berperang, pelanduk mati di tengah [1] (bener gak sih bunyinya gitu?) dan gue sangat ingin ketemu dengan manusia brilian yang menciptakan pepatah ini. Sebenarnya siapapun yang berperang, mereka yang ada di tengah pasti kena sialnya. Mereka yang di pinggir yang beruntung, bisa nonton dengan enak.
Gue rasa cuma mereka yang merasa dirinya sebagai polisi dunia yang bisa membenarkan segalanya (kecuali dirinya sendiri) yang tidak akan merasa keberatan dengan posisi tengah ini. Sama seperti central position dalam hal apapun, the "central" tag line itu memberikan loe tanggung jawab yang luar biasa besar. Kalau pundak kita tidak cukup besar untuk memanggul ini, pasti susah banget untuk jalaninnya. CEO will be blamed when the company does not make any profit. Manager klub akan jadi orang pertama yang di pecat kalau timnya gagal (luxemburgo, robson, remember?) Minyak akan disalahkan pertama kali kalo harga kehidupan meningkat. Presiden pasti akan disalahkan kalo negara gak makmur2 (Halo pak SBY, makasih pak, dollar singapore udah 6,000 sekarang nih.)
But, inevitably, kita dalam perjalanan hidup pasti sempat merasakan posisi 'central ' ini. Sebuah posisi yang well, membantu kita untuk menyelesaikan masalahnya secara baik tapi sebuah posisi yang menurut gue lebih memungkinkan kita untuk salah daripada benar. And I am really afraid of that. I did not think my shoulder is broad enough to carry the responsibility. And I do not think that I have extra space in my brain to carefully think what my steps should be, what my rights are and what advice should be given.
Posisi 'central' ini gak akan begitu buruk ketika hanya apa yang benar yang harus dipertimbangkan [2]. Tapi ketika posisi ini mempengaruhi feeling dan hubungan loe dengan sekitar, posisi ini jadi sebuah buah simalakama. Coba loe pikir deh, bayangkan sebuah kondisi ketika loe berada di sebuah situasi di antara kedua temen loe yang sedang berselisih paham. Asumsikan kalau teman loe yang lebih dekat adalah yang berbuat salah, menurut loe. Coba consider tiga option di bawah, mana yang lebih baik:
Option #1:Loe tetap memilih sama temen loe yang lebih dekat. gak perduli walaupun dia salah, Apa itu gak menyalahi hati nurani loe yah? dan Sejauh mana loe mau membela teman loe? Sekalipun dia memperkosa?
Option #2:You do what you think is right (tentunya bentar dari kacamata loe sendiri). Dengan pilihan yang satu ini, tentunya, hubungan loe dan teman dekat loe itu akan sedikit terhantam badai. Some can recover, but some don't, from my experience.
Option #3:You stay outside. Loe memilih untuk tidak mendengarkan dari keduanya. At least try to be neutral, listen to them both, support them both. Posisi ini gak lebih baik. Karena dengan netral, kita terkesan gak mau nolong. Kadang juga bisa menyebabkan kesalahpahaman pada dua pihak. Si A akan mikir kita bela si B dan si B akan mengira kita membela si A. Lebih parah lagi kalo kita jadinya terlihat plin plan, belain dua-duanya, wah dikira bermuka dua dong.
About five years ago [2], I was in this position. And I think I screwed up quite bad. Coz I just follow what I think as right. Since then, I have not seen someone who can manage to stay in the middle very well. As neutral as possible. Last year, I remember someone said to me, " You are my friend, I want to believe in you more than her. So please, let me hear from you. ". This year, that opportunity came again. I spent quite sometime to think what to say, what to censor, what to advice from these two opportunities. I know one simple sentence will ruin everything.
Finally, I give up. I know, for me, there is no single best answer for this. I did not think someone with no superb quality can do any right on this matter. We, ordinary human [5], in my humble opionion can only do wrong in this position. But, there is a safe way to go through it. And for now, unlike my other decisions, safe is the best answer that I could think of. [6]. And the safest way is to be objective in giving your opinion, but really subjective in giving ur support. Anyone agrees?
CatlioI wonder which one of themis gonna state the obviousI know this ain't the way it was planned I guess it was not a great romanticBut there is no doubling backthere is no doubling back now.
[Adapted from Jason Mraz's - No Doubling Back]
[1] Gajah kalo perang pake pedang, panah apa kulkas?
[2] I believe that deep inside, people know what's right and what's wrong
[3] I have not bought my iRiver that time [4]
[4] Just find a way to mention my four-year-old iRiver in my blog.
[5] A disclaimer to exclude any prophet or God's messenger on this matter.
[6] Setidaknya masalahnya gak akan bercabang ke kita, ya gak? *winking to someone who give me this advice.