FOR MY BESPLEN

- Prologue: Sekitar seminggu yang lalu, gue mimpi ketika bangun dari tidur gue ngeliat seorang temen gue tidur di sofa biru kebanggaan rumah gue. Gue nanya "Ngapain disini, ma? [1]". Dia jawab "Gue putus sama ****, mo. Dia udah....". Gue kebangun. Menurut gue itu hal yang cukup mengagetkan, gue bengong dulu sekitar lima menit. Terus mengambil kesimpulan bahwa sepertinya gue memang kangen dia dan punya firasat saat-saat ini harusnya dia ngasih tau gue kapan gue harus pulang ke indo dateng ke kawinannya dia. Paginya gue telpon dia, sayangnya masuk mailbox. Minggunya, pas gue lagi pake celana [2], dia msg gue minta ditelpon, gue telpon dia..dan kata-kata pertama yang keluar ..."Gue putus sama ****, mo. Dia udah....". Shit happens [3]-


Besplen,

Gue yakin loe gak bakalan baca tulisan gue ini sekarang karena gue yakin loe sedang menghindari semua hal yang loe tau akan mengingatkan loe tentang hal yang menyakitkan itu termasuk gue dan internet. Cuma, loe adalah salah satu orang yang mendengarkan seluruh keluh kesah gue, menghibur gue saat gue sedang jatuh, dan menenangkan di saat emosi gue sedang jalan tidak terkontrol. Jadi, biarlah lewat tulisan ini gue berusaha buat ada untuk loe di saat loe dalam keadaan yang menyedihkan. Suatu saat ini, di saat loe udah sembuh, tulisan ini bisa ngebantu loe untuk mengingat semua pelajaran yang pernah loe dapetin.

Besplen,

Gak pernah dalam hidup gue, gw mensyukuri kata 'rejection'. Tapi loe adalah sebuah pengecualian yang sangat istimewa. For the past five years, gue mensyukuri banyak hal. Mulai dari telpon tiba-tiba, karena gue sedang sangat jatuh dan butuh rasa nyaman. Dari kamar yang tiba-tiba jadi rapih. Semua cerita tentang wanita yang datang dalam hidup gue. Late night chat. Dinner di Bukit Gombak. Lalu berangkat telat ke kantor. pfuuuuuuh. Singapore menjadi tempat yang kurang menyenangkan tanpa loe. Banyak udah teman gue yang pulang, dan gue akui this place is becoming less and less like home, tapi saat loe back for good, sepertinya ada sebuah alasan yang besar hilang untuk menyebut tempat ini sebagai rumah gue.

Besplen,

Everything happens for a reason. Gue tau cerita loe. Gue yang nemenin 'dia' maen ke kamar loe, belajar bareng sama loe di kantin A, dan 'dia' pake komputer gue saat malam itu dia chat sama loe. Dari sejak awal, gue tau loe mengagumi 'dia' seberapapun gue ingin loe menoleh ke arah gue. Gue yang ada disitu ketika ulang tahun loe, loe gak perduli dengan semua yang ada disitu, tapi sama 'dia' yang menelpon dari indo. Lima tahun ini, gue memandang dari jauh penuh rasa iri, berharap bahwa suatu saat ada seorang wanita yang akan menyayangi gue, sperti loe menyayangi 'dia'. So when this things happens, I will not blame anybody. I will give you my 100% support. Tapi percaya, everything happens for a reason. Ikhlas. Ambil pelajarannya. gak perlu marah. Gak perlu nyalahin diri sendiri. Pikirin, Rasain dan setelah itu loe akan bersukur atas semua yang terjadi. And Everything happens for a reason [4]

You are a very special person. You have a very special kind of love. Love that can make every man in this world feels like the King of the World. God knows that very well so God wants you to select ur man very carefully. Dan dengan kejadian ini, gue yakin loe akan jadi lebih selektif dalam memberikan sayang loe dan dia yang nantinya memiliki sayang loe adalah dia yang memang benar-benar terpilih. Remember that!


Besplen,

Gw tadinya menyayangkan sekali loe pulang ke indo. Tapi setelah ngeliat loe, I dont think for now you can live here. Orang yang sayang sama loe memang lebih banyak di Indo tapi jangan sampe loe bilang kalo disini gak ada yang sayang sama loe. Kita semua yang datang ke airport sayang sama loe, kita semua yang tau siapa loe sayang sama loe dan akan terus support loe. Oleh karena itu, jangan pernah ngerasa loe itu gak berharga. Justru loe sangat berharga untuk kami. Gue yakin gue bukan cuma satu-satunya orang yang mau loe jadi loe yang dulu,. Ehm maaf, loe yang lebih baik dari yang loe dulu. Loe inget, hari itu gue basah kuyup untuk ketemu loe, cuma karena gue mau ketemu besplen gue sebelum dia back for good. Gue gak perduli itu hujan air, batu ato uang [5], I need to meet my bestfriend that night.

Besplen [6],

Untuk mengakhiri tulisan gue ini, gue akan menyanyikan sebuah lagu yang gue selalu dengerin di saat gue sedang sedih (maybe it will be a better idea if Dave Grohl, not me, sing the song). A song about the whole wheel of life idea. Life sucks, you move on, and you're constantly learning, giving, taking, loving. Hope this cheer you up a little bit.


Besplen,

Get well soon.....

Catlio
Yang salah dua teman terbaiknya telah back to Indonesia for good.

Epilogue:
*******says:
menurut loe, t*t*tnya kecil apa gak punya t*t*t
*** says:
menurut gue, dia barusan menelan t*t*tnya sendiri
*******says:
hauhaueheauhaeuhaeueahueheuheuheueh

[1] Ma disini nama temen gue. Bukan gue manggil dia 'mama'.
[2] Baru abis mandi, jadi lagi pake celana.
[3] Dan ini cerita sedih kedua yang gue denger selama dua minggu.
[4] Dan saat ngeliat loe 'jatuh' seperti itu, I learn my lesson. Gue menyadari sesedih apa mereka yang gue sakit dulu. Dan saat melihat loe, gue bersumpah gue gak akan nyakitin cewe lagi. Not even one. [8]
[5] Kalo uang, mungkin gue akan telat dikit, ngumpulin uang ntar gue bagi sama loe ya besplen...
[6] She just sent me a message....
[7] I really love this song, especially the second last verse when Dave Grohl changed his voice.
[8] Dan gue juga mempelajari perasaan temen-temen sma gue yang dulu pernah pengen gebukin gue.....