Malam ini gue memulai proses membersihan rumah sekaligus merapihkan barang2 gue untuk acara pindahan yang rencananya akan gue lakukan secara bertahap selama satu bulan ke depan. Sejak 6-7 tahun lalu, gue menyewa rumah bersama-sama dengan teman2 yang tentunya punya kebiasaan dan adat masing2. Ada yang sukanya cuma minum coca cola, ada yang suka melempar kucing keluar jendela, dan ada yang suka nanya mbak "Hi Miss, I want to make a credit card". Rumah ini sudah berpindah dari Lakeside, lalu ke Bukit Gombak dan terakhir Choa Chu Kang.
Orang-orang yang ktpnya pernah mencantumkan rumah ini sebagai tempat tinggal:
1. Fadil
2. Cay
3. Messa
4. Etu
5. Olli
6. Leo
7. Monang
8. Aki.
9. Dicky.
10. Roni
Biasanya sih 3-6 orang tinggal dalam waktu bersamaan. Ternyata jumlahnya sama gue pas 11, pas buat bikin tim bola.
Nah, satu kesamaan dari semua yang tinggal adalah kita tidak punya skill housekeeping yang baik. Mungkin sebenernya punya, tapi setelah tinggal sama2, ya biasanya skill itu ...mmm...punah sementara (biasanya skill itu kembali setelah melepaskan diri dari rumah). fakta tersebut ditambah dengan kebiasaan aneh saya yang jarang membuang barang (kebalikan dari manusia no. 6), setiap pindahan biasanya banyak barang2 aneh yang ikut terbawa (yang kadang milik orang yang udah gak tinggal di rumah itu lagi).
Karena gue harus memangkas jumlah barang2 milik (Secara rumah yang nanti akan saya tempati tidak punya gudang), saya terpaksa membuka kardus2 yang selama ini cuma ikut dipindahkan tanpa tau persis isinya apa. Dan itu adalah sebuah pengalaman yang cukup menarik. Walaupun kebanyakan barang2 saya, tapi ada juga barang2 orang lain yang tertinggal di dalamnya.
Di atas kotak pertama, ada helikopter remote control. Gue cukup bingung karena gue tidak begitu mengerti kenapa ada diantara kami yang interested main remote kontrol (mungkin ada salah satu di antara kami yang berpikir untuk menggantikan peran MRT dengan helikopter ini). I put that aside. Di bawah helikopter ini, ada tas Louis Vuitton gede banget. Kalau ini asli, gue yakin harganya sekitar gaji SBY Sebulan (gajinya SBY berapa sih?) Gue cukup deg2an untuk membukanya karena gue takut menemukan kolor aneh atau koleksi filem yang ya bukan selera gue lah.
Lalu ketika kotak pertama dibuka, bagian paling atas itu tempat suratnya Fadil (minus bautnya, jadi semua komponen ada tapi gak bisa diassemble). Di bawahnya ada kucing mati. Hehehe, bercanda. Tentunya kita semua satu rumah tau kalau kucing itu dibuang salah satu penghuni rumah keluar jendela.
Di bawah itu isinya penuh dengan CD. Ada drama korea (punya Jenk2 atau Leo, gue gak tau), CD installer asli (asli bajakan), CD dengan tulisan tangan messa (film2 klasik), CD musik klasik (gue gak tau siapa yang dengerin), CD game XBOX, CD dokumentasi IAF, beberapa CD filem (AADC, misalnya. Ah berapa kali gue nonton filem ini dulu.) Tentunya CD paling populer, CD Winning Eleven Play Station. There is a complete set from Winning Eleven 2000 up to 2008. Awesome.
Di bagian terbawah, ada beberapa buku komik, FHM versi luar negeri dan bill telepon.
Tentunya sebagian besar barang itu punya gue. Gue menemukan beberapa benda menarik, seperti bungkus bantal yang ada fotonya (barang ini gue pake buat naruh CD2 di atas terus gue buang. Kecuali CD messa yang sempet gue copy dulu isinya). Ada beberapa kartu ucapan selamat (yang gue simpan buat besok gue masukan ke mesin penghancur kertas). Lalu ada kumpulan tiket nonton gue sejak gue pertama di Singapore (ada film Tarzan, Harry Potter, Kate and Leopold dan Eight Legged Freak). Ada skripsi gue dan ada beberapa foto yang membuat gue takjub dengan kurusnya badan gue saat itu. Dan ada tagihan bill starhub sejumlah 4,000 dollar (taelah).
Kotak kedua gak banyak isinya, cuma foto2, kaus citusressmo, stagen, kabel power PC dan beberapa bungkus Mie Cintan, Vitacimin dan Nutrisari. Gak ada tulisan expiry date, cuma itu semua udah jadi sarang serangga yang mungkin nama spesiesnya aja belum ditemukan. Oh ya, paling bawah ada duit 1000 dollar (1)
Buat yang di tagged ditulisan ini dan tidak tinggal bareng gue lagi, coba diingat siapa tau kalian masih ada yang dititipin di rumah ini, kalau berharga ya boleh kasih tau gue, kalau ketemu gue simpenin nanti gue kasihin. Kalau nggak, coba berdoa, siapa tau jadi ikhlas.
-Catlio-
Choa Chu Kang Tepi Lauuut..
(1) Gue bohong. Kalaupun ada, gue gak akan cerita2 deh.