RESPECT!!!!
- Tulisan ini akan amat sangat tidak sistematis, jadi siapkan diri anda untuk membaca suatu hal yang agak2 all over the place. Tulisan ini juga cenderung long winded tanpa jelas apa yang akan disampaikan (istilah singkatnya : curhat!) -Saya pernah punya hubungan istimewa dengan seseorang yang 2,5 taun lebih tua daripada saya. Gue amat sangat tidak perduli dengan yang namanya perbedaan umur. Selama saling suka satu sama lain, lalu kenapa? Cuma sayangnya pasangan gue amat sangat memikirkan hal ini.Setelah hubungan itu kami sudahi, gue mengalami beberapa kejadian yang membuat gue sempat mengubah pendirian gue itu dan berpikir sama dengan mantan pasangan gue.
1. Gue jadian dengan seseorang yang umurnya sama ama gue. Well, satu yang membuat hubungan kita fail adalah dia yang suka tidak mendengar pendapat gue. Walaupun pendapat gue itu benar, dia tetap tidak akan menggubris. Parahnya, dia mendengar pendapat orang lain yang sebenarnya adalah sama dengan gue.
2. Gue jadian dengan seseorang yang lebih muda dari gue. Yang menyenangkan adalah dia memang sedikit manja tetapi pendapat gue amat sangat didengar dan dihargai (walaupun pendapat gue gak jelas dan belum tentu benar sekalipun).
3. Salah seorang temen gue jadian dengan seorang cewe yang 4 taun lebih muda. Nah gue inget di salah satu kesempatan, dia berucap
"enak bim jadian ama yang lebih muda, rewel sih..cuma nurut"Nah akibat beberapa kejadian ini, gue mulai berpikir bahwa mungkin gue seharusnya mencari yang lebih muda. Kenapa? Karena yang lebih muda punya kecenderungan untuk
"look-up" (term normal) atao
"adore" (term hiperbolis) sama yang lebih tua. Dengan
"look-up" ini, yang muda ini jadinya nurut.
Setelah gue pikirkan lagi, yang penting disini adalah bukan umurnya, tapi achievementnya. Achievement yang bisa membuat kagum. Achievement yang bisa menunjukkan kelebihan seseorang di mata orang lain. Baik tangible maupun intangible achievements. Dengan seperti ini, orang dengan achievement lebih, bisa control pasangannya.
Dan inilah pikiran gue untuk beberapa saat. Sampai seorang teman gue menegur gue dalam sebuah kesempatan chatting.
"iya, dengan gitu loe emang akan jadi punya kekuatan mengontrol tapi loe kehilangan suatu esensi lain dari pasangan loe"
"heh???"
"iya loe ilang sebuah kesempatan mempunyai partner disitu. Loe jadi cuma ngurusin doang. Tapi loe kehilangan orang buat bertukar pikiran"
"mmmm"
"intinya bukan look-up, bim. Harusnya equals malah. Inget.
I see marriage as a lifetime relationship between equals kata Kinsey. Yang mestinya ada itu adalah RESPECT dan TRUST"
Hehehe, setelah beberapa line chat ini, gue jadi sangat berpikir. Gue sadar bahwa pemikiran gue yang awal adalah yang benar. Hubungan gak perlu didasari umur, ras atau achievement apa apa. Yang penting adalah loe bisa
menghormati dan
mempercayai pasangan loe. Menghormati gak didasari pada umur ataupun achievement seseorang. Respect itu bisa saja lahir dari cara memperlakukan atau menyayangi pasangan. Dan,
respect juga bisa lahir dari sebuah rasa percaya yang dijaga dengan baik (hmmm, now I know exactly why my relationship failed).
- Hehehehe. Hei kamu yang barusan ultah, saya tetap percaya umur bukan masalah. Btw, selamat ultah ya..maaf gak nelpon. Bill telpon udah cukup menggila tanpa perlu nelpon kamu. Buat bu guru, terima kasih ya untuk sharingnya. Hhehehehehehehe. Hopefully, ur instinct about her itu betul. Sama thanks buat summary kisah cinta gue. Loe benar benar mengikuti dengan setia yah kisah2 gue. Maaf, kalo memang terlalu banyak. - CaTLio
CAD/CAM Lab