LONG DISTANCE RELATIONSHIP
Sebagai seorang pelajar yang menetap di negeri tetangga selama hampir 7 tahun, gue banyak sekali melihat mereka yang terlibat hubungan jarak jauh. Beberapa dari mereka bertahan secara luar biasa, for example
this man and
this man. Hebatnya, banyak dari mereka yang mampu bertahan dari saat menelpon 10 dollar hanya bisa 10 menit sampai sekarang 10 dollar bisa sampe 5 jam. Sayangnya, ada beberapa dari mereka gagal [1].
Gue sendiri pernah ngalamin hubungan jarak jauh. Dan mungkin kalau saat ini ada yang menanyakan kepada gue kisah mana yang paling gue suka dari semua "kisah2" gue, gue akan jawab ya yang jarak jauh. Well, buat gue sih selama memang gue ingin bersama dengan seseorang, jarak tidak menjadi masalah. Gue, pada detik ini, sejujurnya lebih mengharapkan sebuah hubungan jarak jauh ketimbang dekat.
Banyak orang yang langsung mengurungkan niat mereka, ketika mengetahui berapa jarak yang memisahkan mereka dengan pasangannya. Mereka merasa kehadiran seseorang secara konstant itu sangat penting. Benar. Gue tidak mendebat itu, tapi I feel Long Distance relationship itu juga punya beberapa keuntungan yang menurut gue sih amat sangat cocok buat gue. COntohnya:
1. Gue lebih mampu menghargai pacar gue saat jauh [2]. Gue lebih hati2 dalam setiap tingkah gue karena gue mengerti dalam hubungan jarak jauh, rasa percaya jadi sangat penting nilainya. Dan amat sangat sulit untuk memperbaikinya ketika rusak. Oleh karena itu, gue lebih hati hati.
2. Karena jarang ketemu, biasanya sih gue akan kangen dan teringat terus sama cewe' gue. So karena teroccupy secara penuh 100% dengan cewe gue, biasanya sih gue gak gitu niat liat cewe2 lainnya [3].
3. Lebih gampang manage waktu dan space gue. Saat jauh, ya gue punya dunia gue sendiri sementara saat dekat ya dunia gue adalah dia. Jadinya gak ada overlap waktu yang mengharuskan gue untuk memikirkan secara matang prioritas gue. Gue sendiri mengakui gue agak kesulitan mengatur waktu antara teman dan pacar.
4. Nah space yang besar ini juga menjadi sesuatu yang melegakan saat hubungan itu tidak berhasil. Punya ruang sebesar besarnya bersama teman2 untuk heal. Gak perlu bump to her, gak perlu gak sengaja liat dia jalan sama cowo baru, nah buat gue sih ini amat sangat lebih baik.
5. Gue merasa dengan jarak jauh, ketahanan dan kesungguhan kita lebih teruji. Apa iya kita sanggup bertahan dengan suara di seberang sana bukannya sebuah pelukan yang hangat? Dengan layar LCD yang menampilkan kata kata dingin dan bukannya sebuah belaian yang lembut? Buat gue long distance itu seperti test. Dan amat sangat menyenangkan kalau kita memang mampu melewati sebuah test.
Emang long distance itu mahal, susah. Tapi gue dan satu orang [4] yang sempet gue ajak diskusi tentang ini merasa LDR itu punya kentungan tersendiri yang membuatnya jadi istimewa.
Catlio
CAD/CAM Lab
[1] Lebih baik saya tidak menyebutkan siapa saja yang gagal.
[2] "You don't know what you've got till it's gone" kata Counting Crows.
[3] Seinget gue sih gak pernah yaaaaaaaa....
[4] Orang ini sangat suka lagu "bapak-bapak"nya sheila. Siapakah dia?