|
Wednesday, June 27, 2007
LONG DISTANCE - WHY?
- Satu malam sebelum My Masayu datang, kami berempat, saya bersama ndil, ndel, dan ndul [1], duduk santai di Pacific Coffee berbincang tentang hubungan kami masing-masing - Bermula dari kelelahan seseorang akan jarak, lalu rencana ke depan untuk menghilangkan jarak tersebut. Dan saya memulai topik menarik dengan memberikan ungkapan konyol ," ya, kalo gue sih emang lagi maunya jarak jauh". Tentunya pernyataan ini akan ditanggapi dengan "kenapa?". Bahkan seekor serangga yang paling cuek di hutan amazon ini pun akan bertanya kalo ada orang bodoh yang buat statement macem ini. Orang bodoh yang memilih suara telpon ketimbang hangatnya pelukan dan lembutnya sinar mata kekasih hati. Saat saat seperti ini Pintu t’lah terkunci lampu t’lah mati Kuingin pulang Tuk segera berjumpa denganmu Waktu waktu seperti ini
Di dalam selimut harapkan mimpi Bayangan pulang Tuk segera berjumpa denganmu
Long Distance means a big struggle or fight. Dua tahun lalu, saya sudah capek berusaha,menyadari bahwa ada kuasa yang lebih besar yang akan menentukan semuanya. Oleh karena itu, saya menguji takdir saya. Long distance most of the time requires more sacrifices than short distance relationship. Saya berkeyakinan saat itu, dia yang mampu menjalaninya sama saya, dia yang memang mau berjuang bersama saya sampai akhir. I let nature select the right one for me.
Kuingin kau tahu Kubergetar merindukanmu Hingga pagi menjelang Saya menambahkan kalau saya memang bukan orang yang pandai mengatur keseimbangan waktu. Saya punya mentality 'gung-ho' untuk semua yang saya lakukan. Dua tahun lalu, saya memulai karir saya dan untuk itu saya harus sangat fokus dengan pekerjaan saya. Saya juga mulai belajar lagi. Jika my special someone here, saya tahu saya pasti selalu ingin menghabiskan waktu dengan dia, mengurangis determinasi saya atas kerja dan belajar saya. Saya jadi ingat teman saya yang melupakan pekerjaannya karena dia jatuh cinta (gimana Toyota Rush,man?). Sesaat mata terpejam Tirai imagi membuka Semakin ku terlelap S’makin jelas hangat senyuman Tak ingin terjaga sampai aku pulang
Sesaat mata terpejam Bintang bintang menari indah Iringi langkahmu rangkai mimpi yang s’makin dalam Tak ingin terjaga sampai Aku pulang [Ingin Pulang, Sheila on 7] Belum lagi, dari pengalaman saya sendiri, gak banyak mereka yang punya hubungan jarak dekat, bisa stand-up untuk teman-teman mereka yang selalu ada di sana. Pacar saya jauh aja, saya suka susah menemukan waktu buat Anugerah saya, apalagi kalo pacar saya dekat. Saya tumbuh dengan bantuan beberapa orang yang menolong saya setiap saya mereasa tidak berguna, sedih dan cuma punya balance tidak sampai satu dollar di bank saya. Dan saya tidak sampai hati untuk bisa menolak mereka untuk mungkin sekedar minum kopi karena alasan saya ada janji dengan pacar saya. Dan saya juga cukup sadar bahwa orang-orang terdekat saya belum tentu merasa nyaman dengan pacar saya (well, saya bukan paket McDonald yang harus datang dengan fries dan coke). Saya sadar akan hal ini karena my tripod legs adalah mereka yang berani mengatakan kalau saya penting buat mereka dan saya berhak atas waktu mereka, bukan saja waktu saya sedih dan menangis tapi juga untuk waktu2 trivial seperti makan Indomie. It's tiring and sometime depressing (ah berlebihan) terutama waktu-waktu seperti ini ketika baru selesai bertemu dengan pasangan dan memulai kembali hubungan jarak jauh(somboooong...pameeerr baru ketemu pacarr), hubungan dengan dinginnya ketikan email, dengan "lame"nya suara di telpon. But it just like any other fight or struggle, in the end, when you are succeed, it tastes much sweeter. When you failed, if you give your 100%, you still can stand and proudly say, "I fight for my love till the very last drop". CatlioMiss My Masayu
[1] Kurang Nugrah deh.
posted by
CaTLio
@ 1:05 AM
1 comments
Friday, June 22, 2007
BECKHAM IS MY FAVOURITE PLAYER
- Every now and then, someone asks me who my favourite football player is. I always firmly answer "David Beckham". Most of the time, I get a response in disgust, showing that they can't believe such answer comes out from a guy like me. They usually reply," I can believe if the answer coming from a girl, but from a guy? He is not as skillful as Ronaldo, can not dribble like Giggs, not as intelligent as Kaka"-
I do agree if Beckham does not have mesmerizing skills like Ronaldo, finishing touches as Inzaghi, incredible dribble like Giggs or intelligence of Kaka, but I do not have the slightest doubt that Beckham is still my favourite player. The logic is simple. If one day my sons or daughters choose football as their way to earn a living or as their favourite ways spending past time, I do not expect them to have the talent like Ronaldinho ( well, unless I marry Ronaldinho's sister), but I hope they have the work ethic of Beckham.
For me, it's always your attitude which determines your altitude, not aptitude. For the past eight years, I have watched and read about Beckham's perfect work ethic on the field and on training sessions. He never fails to follow the ball during defense and offense (remember the distance he covered during Champs League against Inter?), he kept rushing to the corner when his team is down (Champs league 99 final?), he continue for extra training session with Cantona to master his set pieces (you'll find this info in almost every Beckham's book). You may never be born with talent, but you can always have this kind of work ethic.
Beckham keeps things simple and he perfects those things. I remembered in one of the matches, the live commentator said “Simple pass from Beckham. He keeps thing simple and he really good at it". Not so many people pay attention to simple and basic things. They tend to go for glorious action. Beckham best asset is his passing and cross. A winger, most of the time tries to dazzle pas the defender in front of him. He may get applause or a "wow" from spectators but most of the time they fail to deliver a good cross to their team-mates and of course disappoints them. Beckham did not let his team-mates disappointed, he directly crosses the ball for them and get them involved in the game. For me, the perseverance to master basic and simple things is admirable cause most of the time those things are taken for granted. Those who master those things are those who really understand what they're doing.
Beckham work-rate is undeniable. He runs covering the whole ground, for both offense and defense. He is never a first class tackler but he chases the ball from the opponent all over the field. He runs catching the ball for the fast break that his team developed, He always rushes to take free-kick, corner when his team is down. You will never see him lazy walking in the field without any intention chasing the ball. In training, I am sure that he is no less enthusiastic than in the field. As proofs, the perfect free-kick does not come easy and he is always in a perfect shape.
Finally, Beckham's determination is awesome. So many times, in his career he shows that all his critics are wrong. Start in 1999, Booed in every corner in every pitch in England except Old Trafford, he took the two corners results in goal which gave Manchester United treble which is still too elusive to be repeated. He was a villain turn hero for England. Stupid reckless tackle in 1998 turns him into villain. In Euro 2000, if I recall correctly only one England's goal did not come from his passes. In 2002, as captain, he scored from last minute free kick to help England to qualify to Japan and Korea. In the same year, he coolly slots the penalty to give England a win against Argentina. In 2003, considered surplus to Manchester United, he scored twice against Real Madrid to almost help MU beat Madrid in Champions League Quarter Final. Last but not least, this year may be the most difficult year for him. Dropped from England Team, just to comeback and inspire the national team to beat Estonia. Dropped from Real Madrid, just to comeback and inspire Madrid to get their first major trophy in four years, without Zidane, Figo and Ronaldo. For me, Beckham determination gives me inspiration to always comeback and proofs those who criticize me that they are wrong.
For most people, Beckham is just a celebrity cum average football (or should I call soccer now?) player who cheated on his wife and not deserved to be England captain. But for me, he's not only an exceptionally good football player (he is always a football player first and celebrity next) but also a good role model and leader. I believe he will succeed as football ambassador in a country that knows football as soccer.
Catlio I'm a big Manchester United fan but I'm a huge David Beckham's fan.
posted by
CaTLio
@ 9:49 PM
0 comments
Tuesday, June 05, 2007
JUST FRIENDS [1]
- Ironic - Pernah ngerasain saat loe menginginkan sesuatu teramat sangat loe jadi gak bisa membedakan bahwa itu cuma mimpi belaka dan bukan kenyataan.Seumur hidup, gue termasuk orang yang cukup bisa membedakan kenyataan dan mimpi. Gue gak pernah nerima telepon seseorang dalam keadaan bermimpi atau mungkin makan Indomie Kari Ayam sambil tidur. Gue tidak pernah dalam suatu state ala Prof Nash (A beautiful mind). Seingin-inginnya gue akan sesuatu, gue tetap sadar kalau itu cuma angan belaka. Yang terjadi sama gue adalah kebalikannya, di saat sesuatu itu terjadi, gue malah menganggapnya sebagai mimpi dan bukan kenyataan. Apa mungkin karena gue menganggap itu tidak mungkin terjadi? Pada saat hal itu terjadi, gue cuma bertanya kenapa.Kenapa setiap manusia harus punya kelemahan? [2]Kenapa selalu ada individu yang bisa membuat kita tidak bisa berkata apa-apa?Kenapa selalu ada kejadian yang membuat kita kehilangan percaya diri?Kenapa kadang-kadang kita kehabisan cara untuk menyampaikan sesuatu? Should we left things unsaid and hoping that world will understand?Kenapa, tololnya, kita sebagai manusia harus menginginkan hal yang menjadi kelemahan kita? [3]Kenapa juga kadang pilihan yang ada cuma pilihan yang menyakitkan atau yang lebih menyakitkan?The only way to move is forward. I take a very deep breath and I know I have to work harder just to kill the pain. One day, I hope it will go away. [4] CatlioHis Room[1] Well, the title has nothing to do with the post. Judul post ini adalah judul filem yang bercerita tentang seseorang yang gendut dan bisa jadi kurus. Semangat, bim![2] Even Superman has kryptonite. If you consider him as human.[3] Jadi inget episode-episode awal Smallville waktu Lana pakai kalung dari kryptonite.[4] I hope it was not like what TOTO wrote on their song, "As soon as forever is through".
posted by
CaTLio
@ 5:35 PM
1 comments
Saturday, June 02, 2007
LET'S MOVE ON
- Seminggu yang lalu, saya menghadiri sebuah makan malam perpisahan dengan salah dua kolega saya. Saya termasuk grup yang pulang terakhir bersama seorang senior saya dan WT. Di perjalanan pulang saya bertanya kepada senior saya yang merupakan team leader dari kolega saya yang keluar. "Do you feel sad? One of your team members leaving?". Jawaban dia cukup mengagetkan. "Well, that's always the case. Your friends always change. You can't deny them for better opportunities because of sentimental reason. The only thing that never changes is your blood. Your family. Your uncle will always be your uncle and your mum will always be your mum" -
Setelah senior saya mengucapkan hal itu, saya seperti sibuk dengan pikiran saya sendiri sepanjang perjalanan kami dari Shaw Tower ke City Hall MRT. Saya menjawab seadannya semua pertanyaan yang dilontarkan ke saya. Ada dua hal yang mengganggu kepala saya.
First Romeo dan Juliet memang cuma cerita isapan jempol yang versinya dimainkan ulang dari opera sampai drama sinetron. Seperti kata teman saya yang kemarin pergi bersama ke Orchard. "I will never leave my family for a guy". Honestly, it seems logical to me.
Keluarga tidak akan pernah berpisah. Karena mereka disatukan dengan darah. Jadi jangan pernah coba berpikir sebuah keluarga akan kalah. Baik ibu, adik apalagi ayah.
Yes. It damages my spirit. Quite badly. I always know and understand that decision is never ours, but sometime it always good to be able to have some kind of influence on the final outcome. Semangat saya tetap ada karena saya tahu ada beberapa juta orang di dunia yang akan mendukung my cause and reason. Dan saya tetap yakin saya belajar banyak cuma mungkin saya membayarnya dengan mahal. Dengan sebuah resources yang kita tidak akan bisa recover, my time. Saya cuma akan tetap berdoa. Suatu saat, saya yakin pertanda itu akan ada. Kuat dan tidak akan bisa dielakkan
Second. "You can't deny them for better opportunities because of sentimental reason. ". Lalu, kalau yang lebih baik datang bagaimana? One way or another, selingkuh jadi suatu trend terbaru di kalangan saya (sumpah tapi saya gak ikut-ikut). Ya ada yang sedang dalam misi suci membayar lunas kesedihan teman2nya diselingkuhi, ada yang sedang coba-coba. Ya pokoknya rame, lagi ada yang tergoda. Saya cuma bilang saya sudah pernah seperti itu dan berbagi pengalaman saya.
Buat saya selingkuh itu ada dua. Tingkat 1 dan Tingkat 2. Saya mendefnisikan tingkat satu sebagai selingkuh yang lebih disebabkan adrenaline pumping. Selingkuh yang disebabkan karena ingin sesuatu yang menantang, atau juga karena yah...birahi yang mendorong (kaum lelaki sih seharusnya cukup banyak yang familiar dengan term ini). Mudah saja untuk mendeteksi tingkat satu ini. Tanya saja sama yang selingkuh, kalau perselingkuhan ini diketahui oleh sang kekasih utama, apa dia akan menyesal dan meninggalkan selingkuhannya? Kalau iya, memang adrenaline pumping yang akan menjadi alasan utamanya. Kalau ternyata dia jadi bingung, bimbang, kenyataannya ini sudah menjadi sesuatu yang akut. Ini sudah tingkat dua. Selingkuh yang melibatkan perasaan dalam (tanpa bermaksud gender, perselingkuhan yang dilakukan kaum wanita biasanya tingkat 2 ini).
Buat saya yang menarik adalah mendengarkan cerita mereka yang menjalaninya. Dan juga pendapat mereka yang menjudge para pelaku ini. Bagaimana mereka kadang membelokkan aturan-aturan, bagaimana mereka membuat pembenaran dan juga bagaimana mereka dengan gigih stand their ground for what is right and what is wrong. Mereka yang gigih mengatakan apapun alasannya itu tetap salah bertemu dengan mereka yang membuat pembenaran. Buat saya, that is something amusing to watch. Ada yang berdebat "Lah pacar gue selingkuh, kenapa gue gak boleh?", ada juga yang memakai dalih "yah..cuma coba2 doang ko' gak pake perasaan". Atau yang lebih respectable, "Gue cerita ko' sama pacar gue kalo selingkuh, dan dia terima aja tuh".
Buat saya sendiri, saya yakin yang benar itu cuma satu. Saya tidak tahu mana yang benar dan salah tapi saya yakin kalau manusia akan selalu membuat pembenaran mereka sendiri. The interesting part adalah bagaimana manusia itu membuat pembenaran mereka. Yang penting buat saya adalah jangan pernah menyesal. You know exactly what you have to do.
Oh ya one more thing, never say never.
Catlio 386
P.S: Thanks for the concern brother. But I am a Superman, Man of Steel, stronger than ever.
posted by
CaTLio
@ 2:04 PM
4 comments
|
|