THE CURBSIDE PROPHET
- Dua minggu lalu, saya datang ke Esplanade mengharapkan sebuah "story-telling" session oleh the CURBSIDE PROPHET, WIZARD OF WORDPLAYING, MR. A-Z, Jason Thomas Mraz -Selama satu setengah jam, saya terkesima bagaimana Jason "bercerita" tentang kisah cintanya dimana dia belajar wordplay, tentang hubungan jarak jauhnya, dan tentang temannya yang menderita kanker tulang. Selama satu setengah jam, saya terkesima bagaimana Jason, ditemanin kawan setianya Toca Rivera, membuat musik akustik seperti orkestra luar biasa bagi tiap lagunya. Selama satu setengah jam, saya terkesima bagaimana Jason bisa memasukkan lagu "where is the love"nya Black Eyed Peas di tengah lagunya, menyanyikan "0% interest" dengan bahasa spanyol, menirukan suara terompet dan saxophone dengan mulut, "memaksa" penonton singapura untuk bernyanyi bersama dia.
Who the f*ck is Jason Mraz?Buat yang gak tau, gampangnya ketik aja di google " Jason Mraz" dan semua informasi tentang tgl lahir, nama lengkap dll, pasti ada. In short, Jason seorang yang tergila-gila dengan musik dan performance. Drop-out dari Music Academy. Started his songwriting dari sebuah coffee house, dimana dia perform live dan menjadi favourite publik sekitar. This may be the main reason why live version of Mraz's music is better than its studio recording version.
The music?When it's time to get ill I got your remedyFor those who don't remember meWell let me introduce you to my styleI try to keep a jumble in' the lyricsnever mumble When the music's makin' people tongue-tied[Jason Mraz, The Remedy]You can read any review that internet may give you about this guy. Mix of hip-hop, pop, blues jazz. Ya whatever. Buat gue, musik Mraz seperti musik yang bercerita. Mraz menekankan kekuatan sebuah lagu pada liriknya. Mraz sendiri seorang fans berat akan sebuah seni wordplay (one of his hobbies is wordplay competition with freesyle lyricists in the roads of Los Angeles). You can try to go to any song-lyrics collecting website, type "Jason Mraz", you'll easily found several witty lyrics. Good and fun rhyme. Lagu2 Mraz kebanyakan berputar tentang kisah hidupnya sendiri. The famous "You and I both" bercerita tentang hubungannya dengan sangat wordy (this is when he started his wordplaying). The hit "The Remedy(I wont't worry)" bercerita tentang temannya yang bertahan dari sebuah kanker tulang. Mraz sendiri cenderung berbicara ketimbang bernyanyi pada setiap lagunya. Thanks to his love for scat-singing (remember Ella Fritzgerald?). I can say he is half-rapping for most of his songs.
Sementara melodi yang menemani lirik-lirik lagunya cenderung sederhana, which turns out, helping him so much to improvise during live concert. Selain improvisasi, melodi ini dengan mudah menemani Mraz untuk berinteraksi sambil bernyanyi dengan para penonton. Coba denger album "Live at Java Joe's" disitu loe akan melihat gimana Mraz berinteraksi dengan para penonton sambil memainkan musiknya. Dan hal ini yang membuat konser Mraz menjadi spesial. Mraz memastikan para penonton yang datang ke konsernya tidak akan rugi, karena mereka pasti akan mendengar versi musik yang hampir 100% berbeda dari versi rekaman. Dan versi "live"nya jauh lebih bagus daripada versi rekamannya. Just go to his website,
http://www.jasonmraz.com , coba dengerin versi rekaman "The Remedy" dan versi live "The Remedy" di konser Mraz di Jepang. I'll guarantee (with free gift) that you'll agree with me.
So he's one of your music icons?Ok. Let's see. Gue selalu menganggap hidup gue seperti sebuah pagelaran musik besar-besaran oleh sebuah orkestra yang terdiri dari punk band, classical orchestra, dan incredible soloists. Oleh karena itu, gue selalu jatuh cinta dengan musik musik yang bercerita, musik2 yang menekankan pada kekuatan lirik (saya seorang fans besar musik Virgiawan Listanto [1]). And I fully agree with any music critic who considers Mraz as one of the wittiest lyricists.
Face to palm, Tear to Tear And mouth to tongue, Heart to ground Heart, heart, said a Heart to ground Oh, oo see I am in love [Jason Mraz, After an Afternoon]Gue selalu menggemari para musikus yang memang punya kemampuan lebih saat
perform live. Baik yang memang mampu berkomunikasi baik/ bercanda dengan penonton (e.g Sheila on 7) atau yang emang bisa improvisasi gila2an pas live (e.g Kahitna, Eric Clapton). Di konser kemarin, Mraz bercanda, tell jokes, bahkan "ngobrol" dengan para penonton, at least, dia mampu membuat penonton Singapore untuk bisa cukup responsif dengan ikut bernyanyi, bergoyang dan menyauti teriakan2 dia. Salah satu momen paling menarik di konser kemarin itu ketika gitarnyaMraz ber"duel" dengan perkusinya Toca.
Semi-charmed life is one of my all-time favourite songs. Marshall Matters [2] is always one of my idols. Collision Course [3], in my opinion, is one of the best albums ever produced. Gue suka sekali dengan mereka yang "berbicara". Sayangnya kebanyakan musik rap menurut gue cenderung membosankan untuk didengarkan satu album penuh [4]. Sementara itu, ide orang berteriak-teriak mengiringi orang yang nge-rap bukan musik yang bisa cocok untuk didengarkan setiap saat buat gue [5]. Musik Mraz, yang juga berbicara seperti musik2 yang saya sebut di atas, punya satu kelebihan istimewa. Mraz "berbicara" diiringi sebuah orkestra yang alat utamanya instrumen favourite saya, gitar akustik. Ditemani perkusinya Toca, gitarnya Mraz membuat sebuah bunyi yang sempurna di kuping saya yang by any means won't fall in comparison with Tuck Andress or Jack Johnson's music.
To answer the question, Yes, definitely. Listening to his music in my early morning trip is a ritual for me.
Well open up your mind and see like me open up your plans and damn you're freelook into your heart and you'll find love love love listen to the music of the moment maybe seen with me Ah, la peaceful melodie It's your god forsaken right to be loved loved loved loved Loved [Jason Mraz, I'm Yours]CatlioRed Chair[1] Baca: Iwan Fals
[2] Baca: Eminem
[3] Jay-Z is the perfect substitute for Shinoda. He simply rap better.
[4] 50 Cent, for example.
[5] Dulu sih bisa tidur sambil dengerin Chester Bennington teriak teriak, sekarang udah gak bisa.