2007 - The Year of The Unexpected
-Ini sudah bulan kedua tahun 2008 dan saya menulis tentang 2007. Sedikit telat untuk mengenang dan mengevaluasi 2007, tapi saya masih terkesima dengan istimewanya 2007 –Saya akan mengingat 2007 sebagai “the year of the unexpected”. 2007 adalah tahun dimana Yang Di Atas mengingatkan saya bahwa ada sebuah kekuatan Maha Kuasa di luar sana yang mengatur segalanya. Saya ingat semuanya. Lewis Hamilton gagal menjadi pembalap baru pertama yang memenangkan kejuaraan Formula Satu sekalipun dia sudah mengantungi keunggulan besar sebelum dua balapan terakhir. Keluar dari track di China dan kegagalan di gearbox di Brazil. Lalu, kekalahan di babak pertama playoff buat Dallas Mavericks setelah memiliki the best regular NBA Season win-lose record. Dan, Arsenal di puncak klasemen setelah menjual pemain terbaiknya di Barcelona.
January 2007 – Malam itu. Di kelas “Engineering Economy and Cost Analysis”Buat saya sendiri, tahun 2007 dimulai dengan sangat indah. Saya berkenalan dengan seorang perempuan yang menjadi teman belajar saya, teman curhat saya dan lalu menjadi salah satu teman terbaik saya. Saya sebenarnya tidak sadar arti dia sepenuhnya pada saat itu juga. Oh ya, saya juga mengenal besplen saya lebih baik bulan ini. Walaupun saya memanggilnya besplen selama beberapa taun belakangan, saya tidak pernah benar-benar tahu dia. Ya bulan ini saya mengenalnya lebih baik saja.
Maret 2007 – Pagi itu. Pukul 9.45 pagi.Setelah Januari, dan juga Februari, yang sangat menyenangkan, saya tidak pernah mengira Maret bisa sangat menyedihkan. Pagi itu, sebuah titik rendah dalam hidup saya. Saya merasa sangat bodoh hari itu untuk berpikir sesuatu yang tidak mungkin terjadi dan bahagia karenanya. April tidak membantu membuat 2007 saya lebih baik. Saya terkesima melihat apa yang tertulis di Appraisal Form saya setelah bekerja seperti orang gila selama satu tahun penuh (sebenarnya saya lebih terkejut sedih ketika melihat slip gaji saya).
Juni 2007 – Hari-hari terakhir itu. It was sweet.Mei membawa angin yang menyegarkan sebenarnya. Sayangnya, tidak cukup kencang untuk membahagiakan saya saat itu. Juni datang di saat yang tepat. Pacar saya waktu itu datang , dan kami menikmati sebuah kesempatan yang sangat kami inginkan walaupun hanya untuk waktu sangat singkat. Hampir sepanjang 2007, saya mengingat waktu ini sebagai waktu yang paling menyenangkan taun ini.
Juli 2007 – 10 Hari itu perjalanan terbaik dalam hidup saya.Setelah hari bahagia di akhir Juni, another girlfriend of mine went to Europe and never comeback. Setelah berhari-hari tanpa komunikasi, pacar saya saat itu menelpon ketika transit di Singapore dari sekolah musim panas di Eropa. “Break-up” untuk kesekian kalinya menjadi pilihan dalam hubungan kami. Dan kali ini, itu terasa nyata. Dan saya tidak tahu harus merasa apa. Saya kira saat-saat itu adalah saat terendah dalam 2007 saya.
Perjalanan 10 hari saya ke Tanah suci datang pada waktu yang sangat tepat. Ketika saya butuh sebuah definisi baru tentang hidup, ketika saya butuh tenang, ketika saya butuh berpikir dan merasa. Dan perjalanan itu memang member saya rasa tenang. Lalu, saya pulang. Rumah saya kemalingan. Sedih. Tapi saya juga senang, karena tiba-tiba saat itu, saya merasa seseorang menganggap saya seperti manusia. Dia mau melihat saya dengan matanya dan bercakap-cakap dengan saya.
Dan saya kembali ke Singapore, menemukan teman saya telah membuat keputusannya, yang 180 derajat berbeda dengan keputusan yang dia buat sebelum saya pergi umrah. Saya juga menemukan teman baik saya di kantor murung setelah putus dengan pacarnya yang sudah 10 tahun, dan seorang teman saya yang ditinggalkan kedua pilihannya. In short, July was intense.
Oktober 2007 – Tengah malam itu. Ulang Tahun Saya.Bulan Agustus dan September adalah saat-saat dimana saya merasa bahagia tetapi tidak sungguh-sungguh bahagia. Saya punya banyak sekali keraguan dan pertanyaan di kepala saya, tetapi saya membiarkan dan tidak memperdulikannya. Saya sibuk dengan kepala dan hati saya sendiri, sampai-sampai tidak sempat menulis satu tulisan pun di bulan September.
Dan bulan favorit saya datang. Bulan saya ulang tahun. Untuk pertama kali, saya merasa saya punya kesempatan menjadikan hubungan saya saat itu menjadi sesuatu yang bertahan selamanya. Untuk pertama kali, saya datang ke rumah pacar saya waktu itu dan merasa saya jadi manusia. A proper date, after two years of relationship.
November 2007 – Malam itu. Ulang tahun besplen dan Dd.November, seperti Juli, menampar saya kuat setelah saya merasa bahagia untuk sesaat. Saya salah mengira bahwa Juli adalah titik terendah taun 2007 saya. Kenyataannya, malam itu, dia pergi dari hidup saya sambil meminta saya pergi dari hidupnya (mungkin lebih tepat mengusir saya). I was dying for a good reason. Tapi akhirnya, saya memutuskan untuk tidak ambil perduli.
Desember 2007- Perjalanan pulang malam itu.Desember datang menyelamatkan 2007 dari semua sumpah serapah dan kutukan saya. Saya akan ingat
malam ini sepanjang hidup saya. Saya akan selalu mengingat beliau yang telah menyadarkan saya. Saya tidak bisa melukiskan perasaan saya di perjalanan pulang saat itu. Saya ingat bagaimana saya merinding mengingat segalanya. Lalu, saya penuh rasa senang, sedih, lega, terharu. Kepala saya penuh dengan kenangan dan pikiran sementara hati saya penuh dengan perasaan dan harapan. Malam itu, di kemudian hari menulis ulang seluruh tahun 2007. Saya akan mengingat Januari 2007 sebagai bulan dimana sebuah cerita telah dimulai jauh sebelum saya sadari. Saya akan mengingatnya sebagai saat dimana saya berkenalan dengan perempuan ini (thank you so much, I really cant thank you enough). Saya juga akan mengingat Juli 2007, sebagai sebuah saat dimana salah satu pertanyaan dan keraguan besar saya terjawab, untuk memberikan jalan dimulainya sesuatu yang baik. Saya akan mengingat Oktober 2007, untuk sebuah perjalanan pulang dan ulang tahun saya. Dan saya akan mengingat, November 2007 seperti kepingan-kepingan terakhir jigsaw puzzle saya. Juli dan November 2007 sama sekali bukan titik rendah dalam hidup saya. It was a beginning for one thing that I hope is really really good.
2007 mengajarkan saya untuk selalu berprasangka baik pada Allah. 2007 mengajarkan saya jangan terlalu kurang ajar untuk memastikan masa depan sampai melupakan saat ini. 2007, seperti tahun-tahun sebelumnya, mengajarkan saya banyak hal. Dan saya berterima kasih untuk tahun kemarin. Saya akan mengenangnya dengan tersenyum.
Catlio
2 Gul Circle