|
Monday, January 31, 2005
TRAVELOGUE : BATAM + BINTAN
- Another travelogue ? Gila. Mo tiap weekend jalan jalan apa? -
It just takes a little bit of this, a little bit of that
It started with a kiss Now we’re up to bat
A little bit of laughs, a little bit of pain
I’m telling you my babe It’s all in the game of ...
(Game of Love, Santana feat Michelle Branch)
JB as a plan. Phone Calls. Change of destination. HarbourFront. WaveMaster. Batam Centre. Ramayana. Sate Padang. Teh Botol. A-Mild. Windsor Hotel. "bang saraaang bang". Windsor Hotel(ko diulang dua kali? Iye..doyan soalnya). Kerang. Pecel Lele. NoName. Ice Lemon Tea. Live Music. Clubbing. Game of Love. A-Mild Menthol. Nasi Goreng. Sate Padang (again). Football live. Sleep. Nightmare. A-Mild Menthol. Sleep. Wake-Up. Nasi Kuning. Ramayana. Pelabuhan. Lobam. Etu's dorm. Kwetiau Siram. Jus alpuket. Potong Rambut. Nap. Lobam. Pelabuhan. Taksi. Batam Centre. WaveMaster. Sms. VoiceMail. HarbourFront. McDonalds. BuonaVista. BukitBatok. Bukit Gombak. 386. Late night phone calls. Her Voice. Another sleepless night.
Dari batam dan bintan saya belajar:
1. My life is just too explosive lately. I need to settle down and get some secure feelings. Needs that a lot.
2. I miss her voice. Get nervous when suddenly hear her voice in the phone.
3. Gw sadar sulitnya posisi teman teman gue selama ini. Sadar impact yang gue lakukan sama kalian. Tolong lapangkan dada kalian ya. Kalo saya suka kecewa sama sikap kalian tanpa memahami sulitnya jadia kalian.
4. A-mild menthol sama sekali gak berasa if you regularly smoke 234 super premium.
Heart of mine so malicious and so full of guile,
Give you an inch and you'll take a mile.
Don't let yourself fall Don't let yourself stumble.
If you can't do the time, don't do the crime
Heart of mine.
(Heart of mine, Bob Dylan)
Catlio
Cad/Cam LAB
posted by
CaTLio
@ 1:56 PM
6 comments
Friday, January 28, 2005
PUTUS
Isn't it the best part of breaking up?
Finding someone else you can't get enough of?
Someone who wants to be with you too?
(Why can't I, Liz Phair)
2005 memang tahun yang berduka. Tahun kemarin ditutup dengan sebuah tragedi besar yang meminta nyawa berjuta manusia. Apa yang akan gue ceritakan mungkin tidak sebanding dengan bencana tsunami. Tapi tetap sesuatu yang menuntut keikhlasan orang yang mengalaminya. Di tahun 2005, empat orang temen gue dengan sukses mengambil kembali status jomblonya. Kebetulan sekali empat empatnya cowo. Kebetulan sekali gue tau empat cowo ini manusia setia dan kompeten. Dan sangat kebetulan sekali kalo dimata gue, empat pasangan ini (setidaknya tiga) adalah pasangan yang gonna make it through. At least they're halfway there.
Di mata gue, mereka ini bukan pasangan yang sekedar having fun. Mereka serius. Lucu juga sih, laki laki yang biasanya jadi bangsat, gw terpaksa bilang di at least tiga relationship, mereka malah jadi seorang yang harus mengikhlaskan. Bener banget, kalo ada pasangan yang putus, dua pihak pasti ngerasain sakit. Pasti ada sedikit rasa kehilangan buat dua belah pihak. Yang lebih menderita? Dia yang harus ikhlas menerima keputusan yang lain.
1. Kisah si A dan si B. Gw denger cerita mereka dari mulut ke mulut. Gue tau sendiri dari orangnya pas di Gunung Ledang kemarin. I don't wanna to tell the story. I just wanna share what I can get from their experience. Di kisah A dan B ini, satu kekaguman muncul. Temen gue ini secara hebat melahirkan keputusan untuk pisah secara rasional, menerimanya secara rasional dan menjalaninya secara rasional. Two or three thubms up (jempol kaki gue satu ikut ngangkat) buat loe. Gw salut.
2. Kisah si Y dan si Z. Gw tau cerita mereka malah dari cewenya. Di sebuah malam, dia simply bilang "gue putus sama...". Gue shock dan speechless. Dari cowonya cuma sekelibatan jempol tangan yang gue terima. I can't really say anything. Well, disini gue kembali mengagumi sosok teman gue (yang cowo') yang at least terlihat ikhlas dan sabar menerimanya. Tidak hanya itu, gue melihat dia seperti sosok yang lebih mature. Buat kalian berdua, it's a pity. I know it's none of my business. But deep down, I do stil wish u guys can find your ways again later. For now, may be separate lives are the best for both of u.
3. Kisah si D dan si E. Gw baru tau cerita ini. Paling fresh. Termasuk paling miris. Gue pernah in the both side of the story, antara minta diikhlaskan dan mengikhlaskan so gw punya cukup a clear view about this. Yang bisa gue bilang, be brave and strong, my man. First few days, weeks or years, emang rasanya kaya mau mati. Tapi sebenernya loe gak akan mati diputusin sama cewe dan melihat dia jalan dengan orang baru. Sumpah. Cewe masih banyak. Gue yakin rasanya pasti pengen mengumpat. Cuma ngapain? It won't make ur life happier. Just be strong man. You got my morale support.
4. Kisah si (apa ya...hm ambil tengah aja deh) I dan si J. Gw gak tau persis kisah kalian berdua. Cm gue tau loe laki2 baik. Sepenglihatan gue sih walo doyan yang hot hot, tapi gw gak pernah denger loe ngomong ttg cewe lain. Again, just be strong.
Gak sok jagoan sih. My love story juga bukan yang bertabur bunga. Soon, gw mungkin jadi salah satu dari kalian. Cuma gw bersyukur dengan liat kisah loe2, gw bisa nasehatin diri gue sendiri dan prepare diri gue buat ngadepinnya lebih baik. Wish me all the best guys.
I know it's gonna hurt.
So please, take away this feeling away.
Then I can set her free.
Please God, please.
n.B : buat yang juga lagi gonjang ganjing, hold on tight. Jangan lepaskan dengan mudah. Pikir dulu yang baik.
n.n.b: buat yang doyan putus nyambung. Just don't. Just simply don't. U don't know what u've got till it's gone.
Catlio - yang baru aja jadi fotografer pilihan editor F.N. (heheheh)
Red Chair
posted by
CaTLio
@ 2:12 AM
0 comments
Wednesday, January 26, 2005
Today, I am a tutor
Dua tahun yang lalu, gw duduk seperti mereka. Mendengarkan dia yang berdiri di depan sendirian membagi ilmunya. Hari ini, gue berdiri di depan mereka. Menceritakan yang gue tahu dan berharap mereka bisa mengerti apa yang saya sampaikan.
9.00 AM:
Damn! Agak telat dari plan gue bangunnya. Bangun. Mandi. Hey a tutor should not look messy. Ambil kemeja OP gue, celana kargo rapih gue. Special thanks Christine for ironing my clothes today. Heheh rapih juga gue hari ini.
9.30 AM:
Naek bus ah. Ntar keringetan, gak rapih lagi.
10.30 AM:
"Wah, what happened? You dressed nicely today"
"(damn berarti gue gak pernah rapih ya) I have a tutorial to teach today"
"oooh, ok"
Sampe kampus. Nge-Charge iRiver. Buka blog orang orang. Check email and stuff. Huhuh pemanasan dulu
11.00 AM:
Baca material dulu. It's still early tapi gue mau check all the technical stuffs (slides and computers) are set. I dont want to look silly in front of them
12.00 AM:
Makan dulu lah. Laper gila.
01.00 PM
Solat dulu lah. Minta doa.
01.30 PM
Nyalain projector. Baca material lagi.
02.00 PM
Buset banyak juga ya. 30an orang. Mulai dateng satu persatu. Sedikit aneh liat gue kali. Siapa pula nih orang. Beberapa muka yang gue kenal dateng cengar cengir. Mereka dateng terus ngomong
"I've added this subject last minute, coz I know u are the tutor and will give marks to the CA. The CA is 50%. So u can help me pass this subject without studying"
"(mbahmu!)..".
Gue diam dan tersenyum.
02.15 PM
"Bimo, are you sure you can handle this?"
"(abso-fuckin-lutely sir) yes sir. I am ready. For 80$ an hour, I am ready."
Well, gue emang sering ngajarin orang. Ngasih tuition, ngajarin dd gue cuma ngajarin 30 orang sih belom pernah. Though I fell excited, ya gue nervous juga. Gila kalo pada gak ngerti gimana? Kalo mereka kelakukannya kaya gue? Fall asleep in the second slide if the teacher is boring.
02.30 Pm
"Good Afternoon, Everyone. Let's start our tutorial session for today. First Question....."
posted by
CaTLio
@ 3:48 PM
1 comments
Tuesday, January 25, 2005
TRAVELOGUE - KL, Genting, Malacca (Part 3)
The plan was:
09.00 : Wake up
10.00 : Go to Shah Alam
12.00 : PutraJaya
14.00 : Malacca
18.00 : Johor Bahru
21.00 : Singapore
23.00 : Home
What actually happen was:
Sunday 09.30
"Hey it's bloody 09.30 am, we all need to wake up"
Kali ini bukan bule tapi gue yang bangunin yang laen. With slow motion, they began to awake and eat their breakfast. Lalu, mandi, beres beres, Foto foto. Akhirnya kita check out jam 11.00 dan cao jam 12.00. Pfoooohh itinerary gue diremehkan gila gilaan.
Sunday 13.00
Reach Shah Alam. Buset. Mesjid ini super duper keren. Gede, arsitekturnya bagus. Subhanallah. It took about half an hour buat moto dari beberapa sudut. The mosque is absolutely faboulous.
Sunday 13.30
We leave Shah Alam and decide to skip PutraJaya. We need to eat. Malacca is the best place. We arrive at 16.00. Lama? Iye karena tiba tiba satu jalur jalan tol ditutup karena arus balik ke Malaysia padet.
Tips: Mendingan balik sekalian malem deh, lancar jalannya.
Sampe Malacca muter muter. Gak tau mau makan dimana. AKhirnya makan di mallnya. Satu jam sebelum akhirnya kita ke gereja buat foto foto.(Gue gak tau nama gerejanya apa).
Sunday 18.00
Balik ke JB. Kira kira ada 3-hour discrepancy antara itinerary yang gue bikin dan kenyataan.
Sunday 20.30
JB. Makan malem. Seafood. Jelas, gue makan the only seafood that I like. Kepiting Masak Pedas.
Sunday 24.00
Singapore check point. Masalah. Passport etu gak di cap. Jadinya mesti nunggu sebentar. Ngobrol dulu sama orang imigrasi. Setengah jam baru cao.
MOnday 01.00
Bukit gombak tercinta.
Selama ke KL gue mengambil beberapa kesimpulan
1. Leonardus Depari tidak berbakat jadi navigator, pembuat itinerary ato ngeliatin tukang lemang. Sangat tidak berbakat.
2. Gue kagum sama pemerintah malaysia yang mampu secara kreatif mengconvert tiap sudut kota mereka jadi tempat menarik buat diliat dan difoto. Malaysia in general, KL in particular, is truly photogenic.
3. Nyetir mobil automatic selama tiga jam non-stop akan berasa kaya maen bom bom kar tanpa tabrakan. Boring. Terutama kalo kiri dan kanan cuma kelapa sawit isinya.
4. Fotografer lebih baik travel with fellow fotografer. Kalo gak yang laen bakalan bosen nungguin. Kecuali pembuat itinerary benar benar memikirkan mereka ngapain saat si fotografer sibuk hunting.
5. Manusia bernama ute cuma butuh waktu 15 menit untuk tidur di mobil. And trust me, for everybody's sake, ute memang lebih baik tidur, kalo nggak dia akan menghantui yang lain dengan pertanyaan2 seperti:
- yang bener: Selat M alacca ato selat M elacca?
- lebih baik punya cewe bertoket gede gak pake BH ato punya cewe yang selalu pake BH kegedean?
{selamat buat ute, level irritating anda hampir menyamai leo)
6. 8 orang jumlah yang pas banget buat Travel in a small group. Road trip kali ini simply fun dan sangat refreshing. Badan gue emang pegel semua. But i feel so relax.
7. Lampu Petronas mati jam 12 malem.
8. Pengen deh gue ke KL lagi.
n.b: Glad to travel with you guys. It's been fun.
n.n.n.b: Dari road trip, gw sadar kalo gw memang treasure loe sebagai sahabat gue. No matter what u think. Buat gue anugerah tetep anugerah. Dan gue care sama loe.
posted by
CaTLio
@ 4:52 PM
1 comments
TRAVELOGUE - KL, Genting, Malacca (Part 2)
Do you ever feel like breaking down?
Do you ever feel out of place?
Like somehow you just don't belong
And no one understands you
(Welcome to my life - Simple Plan)
Saturday 11.00
The plan was to wake-up at 08.00. The reality? 10.00. Reality Bites. Long preparation sebelum akhirnya kita semua duduk di mobil heading to Batu Caves at 12.30. Well, kali ini gak terjadi banyak u-turn, karena we dont trust second navigator this time. In half an hour, we reached batu caves.
Saturday 13.30
Batu Caves. Kuil di Gua. Yang menurut gue sih totally gak photogenic. Apalagi dengan 272 anak tangga. Bah super gak fotogenic. Ditambah WCnya! Amat sangat gak photogenic. Ute dan Tugk gak naek keatas. Kurang mengerti alasannya. Sisahnya naek. This is my second visit to this cave. And, it does not change my opinion.
Tips: Skip this place next time u visit KL unless there is thaipusam celebration.
Remarks: Gua ini cukup eksotis sebenernya. Sayangnya mereka ada stall jualan di dalem kuil. Buset. Seharusnya hal ini dilarang. Coba bayangin kalo loe dalem mesjid ada yang jualan? Bisa bayangin kalo sambil dengerin khotbah Jum'at ada yang sambil makan mie ayam?
Saturday 15.00
After the "impressive" Batu Caves, we go to Genting. Gue udah dikasih tau kalo jalanan ke Genting itu punya pemandangan merdu. I admit I am agree. Jalan tol gede, kiri kanan pemandangan hijau. Di depan? Pemandangan gunung. Beautiful.
Tips: Pas loe masuk jalanan ke genting, ambil kiri. Banyak tukang yang jualan Lemang dan lemangnya super duper super duper super duper enak. Silly us who only buy one lemang. Damn!
Remarks : Dalam perjalanan ini, Welcome to my life-nya Simple Plan di puter dua kali.
Saturday 16.00
Genting. Kecewa gue jelas. Soalnya fog is all around. Loe gak bisa moto apa apa. Damn!
Tips: Bawa jaket. Kecuali loe pecinta dingin. Jangan berlagak turis yang dateng pake celana pendek, kaos oblong, topi popeye dan sunblock macem manusia aneh bernama panggilan tiga huruf, konsonan K, vokal A dan I.
Pengennya sih ke theme park. Cuma testimonial dari yang udah pernah masuk mengecewakan. Mereka bilang bagusan Dufan. So kita decide untuk makan (again penurunan gula darah yang cukup bahaya - bisa berkomplikasi mengigit lengan, kuping ato hidung teman). Next? Genting skyway. I hate this idea. Gue takut tinggi.
Tips: gak perduli kamu takut tinggi apa nggak. Naik cable car ini bener bener attraction yang worthed. Apalagi kalo loe naek udah deket matahari tenggelam. The view is excellent. Dengan hanya 8 RM, loe bisa liat view yang keren. Dan lagi, di station yang satunya sempetin turun. Ada tempat dimana loe bisa nyicipin makanan sampe puas.
Remarks: Gue gak bisa nikmatin. Moto? Gak bisa, duduk aja gue takut, apalagi berdiri buat moto!
Saturday 20.00
Coffee Bean Genting. Ngapain pula? Kaya gak ada coffee bean aja di Singapore. Tapi beda. Disini Coffee beannya gak perlu AC. Udah cukup dengan Kabut disekitar yang cukup dingin. We're heading back to KL.
Saturday 21.45
Back to KL. Decide to have dinner at one of the restaurant near to Petronas. Me and Leo decide to take photos before eating while others start their dinners.
Remarks: Leo after incompetently skip his job preparing the itinerary, again failed to fulfill his duty merhatiin tukang lemang di pinggir jalan.
Super duper lama nungguin masakannya. Gue dan leo join setelah hunting for about half an hour. Walopun akhirnya jadi cepet setelah pelayannya ganti.
Remarks: Dini insist kcepatan pelayanan bukan karena gantinya pelayan. Karena dia senyum teramat manis sama pelayan yang baru.
Saturday 24.00
Selesai makan. Kita mau foto foto di petronas. Sebelum menyadari di jalan ke Mobil, lampu petronas mati jam 12 malem. AAAAAAAAAAARRRGGGGGGGH.
Tips: Inget lampu petronas mati jam 12 malem. Kalo mau foto petronas sebelum itu.
Super kecewa, kita harus nyari tempat foto yang menarik. ide gue adalah Jalan Parlimen (west of KL). Disana banyak taman. Well, ternyata Jalan Parlimen adalah Kompleks Istana Negara yang sangat sepi waktu malem dan super photogenic. BYk lampu taman yang ngingetin gue kaya scene jalan jalan di Eropa kalo malem (gw liatnya sih ditipi gak tau aslinya sama bagusnya apa nggak)
Tips: Kalo loe mau foto couple ato pre-wed, KL is the best place. Kota ini super photogenic.
So we spent about two hours to take several photos there. Messa dan Dini jadi object utama karena baju mereka sama sama merah.
ShootingCouple
Sunday 02.00
Going back to Pondok Lodge. Undecided to go clubbing or not. Gw decide to stay. Karena dini udah keliatan tepar. Dan gue gak merasa it is safe enough, buat dia stay sendirian di hotel. Tapi karena kebersamaan adalaha prinsip kita semua, jadinya gak ada yang clubbing kita semua sat back and relax di hotel.
Sunday 04.00
"Can u all just shut up? This a bloody 4 am in the morning and we need to sleep. Can u just pleas shut up?"
Suddenly ibu ibu bule pake daster shows up in our room, buka pintu secara kasar, matiin lampu dan nutup dengan kasar juga diiring desahan pelan
"fuck"
Hening. Sebelum tugk memecahkan keheningan dengan bilang
"thank you"
In two minutes time:
Ute keluar kamar,
Tugk keluar kamar,
Gue nyari alat mandi,
Messa ngorok,
Leo gak bergerak.
Ternyata si bule gak cuma neken saklar lampu tapi neken saklar tidur mereka berdua. Kekekekkekekekeke. What a day! Damn I miss petronas light.
posted by
CaTLio
@ 4:10 PM
0 comments
TRAVELOGUE - KL. Genting, Malacca (Part 1)
- Two adventures to Malaysia in three weeks. It's never enough. I warn you this is gonna be a long post.-
Thank you, thank you, thank you, you're far too kind
Now can I get an encore, do you want more
Cookin raw with the Brooklyn boy
So for one last time I need y'all to roar
Now what the hell are you waitin for
After me, there shall be no more
So for one last time, nigga make some noise
(Numb/Encore Jay-Z and LP)
Ide Road Trip ke Malaysia kali ini dirumuskan oleh Leo, Bimo, Messa, Etu, dan Ayu saat supper di Alif setelah menonton kegagahan pasukan Indonesia di lapangan bola. Leo usul karena dia belum pernah ke Malaysia dan gue menyetujui karena gue ingin Idul Adha di KL. Pertama kali diputuskan ini outing gombak. So kami mulai mengajak orang orang disektiar rumah kami (tentunya yang kami kenal) buat ikutan. Tugk dan Ute adalah dua orang yang berikutnya kami ajak (walo Tugk udah pindah dulu sempet tinggal di Bukit Gombak).
Dimulailah pencaharian mobil untuk di sewa, dan pembelian lonely planet sebagai guidance kami untuk menentukan itinerary. Last minute terjadi pergantian personel, Aki menggantikan anu, dan Dini menjadi last addition who can add depth to squad(everbody playing Football Manager know what this means). So here is the story:
Friday, 00.00.
We start the journey with Nissan Serena 8-Seater. Start from bukit gombak (Ute, Gue, Leo dan etu), menuju Holland-V menjemput Dini dan Aki. Bensin dll, we enter the Johor Bahru at 02.30. We reach our first stop (tempat rehat) at 3.00 and I start to drive for 325 km to Kuala Lumpur. [Driving automatic car at 03.00 while everybody is sleeping is god damn boring]
Friday 07.00
After non-stop driving we reach KL and decide to go to pray at Mesjid Jamiek since the mosque is near to Chinatown, we plan to eat our breakfast at Chinatown. Mesjid Jamiek adalah satu dari dua Mesjid utama di KL(the other one is mesjid negara). Satu hal yang cukup berkesan buat gue sih, di saat jamaahnya adalah orang India semua, ceramahnya dalam bahasa Melayu, hasilnya super berisik, gue berasa solat ama anak TK yang belom bsia dibilang buat diem saat khotib berkhotbah.
Friday 09.00
We finish the prayer. Kadar gula darah udah sangat drop yang menjadikan kita udah gak kepikiran untuk visit temples and any other tourist spot. Setelah perdebatan panjang seperti:
"eh disini aja nih enak"
"oh iya roti canai...."
"ah gak mau ah...gak asik..makanan india.."
"yang itu aja..."
"harusnya si kita ke chinatown aja"
"halal gak?"
"gue tau sih gak haram, soalnya malaysia negara islam. Jadi di KL semua babi khan disunat"
"bener juga sih, kalo kodok disunat gak?"
"kodok khan bukan binatang menyusui"
"oooooohhh"
Setelah perdebatan pelik yang memang sangat tidak bermutu dikarenakan turunnya kesadaran akibat laper, kita memutuskan masuk ke jalan bukit bintang (well, in my opinion ini jalan kaya Orchard Roadnya Malaysia). Dan kita memutuskan makan di KFC. (Basi banget gak sih, jalan jauh ke KL makannya KFC). Tapi seperti kata pepatah "Kemanapun jalannya, KFC makanannya"(Najis garing).
Friday 11.00
Udah gak semept ke Chinatown, all of us needs some rest. So we got to find some hotel. We follow advice from Lonely Planet. We go to Pondok Lodge. We lucky got two rooms for 8 people. 20 Ringgit a day.
Tips: Kalo loe ke KL and in a tight budget, hotel ini solusi terbaik. Murah, beautifully decorated terletak di deket Bukit Bintang yang banyak happening kalo malem. Inget. Pondok Lodge.
Check-in and rested
Friday 14.00
"kemana kita sekarang?"
"KLCC terus KL Tower"
"Soalnya si anjing belom pernah kesana nih"
Sedikit peringatan peta di lonely planet gak nunjukkin dimana ada legitimate u-turn. So kita agak sedikit muter muter in our way to KLCC and makign several illegal u-turn (yang in the end become Tugk's favourite special move). We reach at 3.15, which means the ticket to Sky Bridge must be not available anymore. Me and Leo decide to take photos, others decide to have something to eat.
Friday 18.00
Selesai foto, dapet satu addition, temennya dini bernama Fina. We go to KL tower.
"eh, kita dimana ni bim?"
"nih sekitar sini" *nunjuk ke peta lonely planet
"oooh nah ni KLCC, jadi kita lewat mana?"
"kita mau ke KL tower ,le. Kalo KLCC tuh petronas"
"oooo"
in the space of 3 minutes
"dimana kita sekarang,bim"
"kayanya sih disini" *nunjuk peta lagi
"nah KLCC khan disini jadi kita lewat jalan ini nih, depan loe belok kanan"
"kita mau ke KL Tower, buset deh, khan tadi udah gue bilang"
"ooooo"
in the space of 2 minutes
"bim, petronas tower disini nih..kita dimana?"
"......"
Disinilah kami bersama sama mengcompose lagu "Si Goblok". (Lagunya kaya lagi Si Yoyo,sinetron RCTI, cuma si Yoyo diganti si goblok)
Friday 19.00
KL Tower, take a few moments buat decide siapa yang naek keatas dan nggak. Hasilnya semua naek, setelah nunggu blue hour. Moto2 sampe goblok. Kekekek
Friday 20.30
We decide to go eat in a place called Bangsar(Imho, this place is similar to Singapore's Raffles Place and Jakarta's Kemang). Again with the dumbass acts as a navigator we go to taman seputeh (yang sebenernya jalan buntu) instead of Bangsar. Setelah making a damn big U-turn, we finnaly reach at Bangsar, dimana kadar gula darah udah sangat nurun dan each of us totally emosi.
Friday 22.30
Nganterin Fina balik ke rumahnya di Subang Jaya. Dan disini lahirlah pick-up line terkenal dari Tugk:
"excusme, How to go to Subang Jaya"
Tugk used this pick-up line in about 4 highway. Mau mbak2 atopun mas2, pertanyaannya sama. We spent 45 minutes (including making a stupid u-turn di depan gerbang tol, dan a u-turn in the highway itself). Dan dijalan balik kita baru menyadari bahwa only 15 minutes actually needed to go to Subang Jaya from Bangsar. And another 15 minutes required to go to KL from Bangsar. The difference? The second navigator is Dini. Not Leo.
Friday 23.59.
Merdeka Square. Gue dan leo turun pertama karena mau moto Sultan Abdul Samad Building. Yang laen ikut turun untuk difoto kecuali satu manusia egois (tebak sendiri. Nama panggilan tiga huruf, konsonan K, vocal A dan I). Manusia egois ini tidur nyenyak di mobil dan besoknya teriak teriak karena gak diajak foto foto.
Saturday 01.30
Capek. Sampe kamar. Dalam waktu 45 menit. Semua diam dan tergolek. Nyenyak. What a remarkable first day, with a dumb ass acting as a second navigator and a driver with u-turn as his favourite move. Siiiiiiiiiiiiiiighhhhh.
posted by
CaTLio
@ 3:24 PM
0 comments
Tuesday, January 18, 2005
Tujuh kali Dua Puluh Empat
7.30 pm:
Shit. Telat Lecture 45 Menit. Sekalian lah biar sejam. Buka blog orang2 dulu ah. Yang mana yah? Ah yang ini aja nih. Hmmm liat archivenya ah. Hmmm 22 December 2002...
...coz everytime you tell me that you love me
that u tell me that u need me,
baby i believe in u, when u tell me that u do...
tell me u love me,
say u'll always stay
whisper into my ear,
every words i long to hear...
Suddenly, orang PRC depan gue naek keatas meja, pasang kuda kuda kungfu, ngelempat sekitar empat puluh lima pisau tepat ke hati gue. Jleb. Jleb. Jleb. Mendekat dan bilang, please..dont try this at home, it's very very dangerous.
Vina Morales - Tell Me You Love Me
Gw masih inget bersenandung dua baris pertama lagu ini, lalu seorang di seberang telpon sana menyanyikan sampe chorus pertama. "ih..gue tau lagu ini, gue suka". Well, suaranya gak jelek jelek amat. Could it be our songs.
Gw masih inget ...A ...C#m...D ...C#m ...B7, dan dia menyanyi di hari pertama kita bersama. 14 Februari 2000. Lalu teman teman kami satu persatu mulai suka lagu ini.
Gw masih inget di suprise party buat birthday gw, gw main gitar dan dia bernyanyi. Lalu teman teman kami yang lain mulai jatuh cinta, satu dari mereka sangat berdedikasi mencari lagu ini di napster.
Gw masih inget waktu lagu ini berputar berkali kali di Winamp gue, kalo gak rumet gue bilang "please bim..lagunya diganti ama lagu mandy moore aja", gue gak akan berhenti dengerin lagu ini.
Terus, Sekarang?
Saat gue post ini, tepat 7 x 24 jam, dalam bahasa yang lebih manusiawi, seminggu gak ada kabar. No phone calls, no sms, no friendster Message, no emails, no chat (gimana mo chat kalo msn gue diblock?). Damn. Ingin sms kamu, nanya kabar kamu gimana. Cuma aku males kalo keinget kamu disana make hape yang kamu pinjem dari cowo yang dulu kamu pilih dan ninggalin aku. Udahlah aku tunggu aja kabar dari kamu. Agak menyedihkan si, karena aku tau kamu pasti udah sms dia, anak kolega ayahmu yang lagi mau bikin perusahaan tambang. Arrrggghh
Ya sudah. Tidak apa-apa. Aku tetep doain supaya haji kamu lancar. Besok kamu wukuf khan? Aku puasa disini buat doain kamu. Moga moga kamu gak terbebani.
Lepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Sadarkah jika kau kusayangi
Maafkan bila kumenanti
(Yang Terdalam, Peter Pan)
Red Chair, Bukit Gombak 386
posted by
CaTLio
@ 10:31 PM
0 comments
Runner up? Again?
Hari minggu lalu saya belajar kalo jadi sebuah minority (sekitar 1/10 atau 1/20) dari sebuah masyarakat tidak gampang dan bisa jadi amat overwhelming.
Hari minggu lalu saya belajar kalo jadi sebuah minority dan diperlakukan tidak adil (diasingkan di sebuah tempat yang sama sekali gak strategis) akan sangat menambah rasa kesal kita akan kecurangan yang terjadi.
Hari minggu lalu saya belajar untuk menyanyikan lagu kebangsaan saya dengan penuh rasa hormat dan haru.
Hari minggu lalu saya belajar bahwa accepting defeat adalah salah satu hal paling sulit dalam hidup. (no matter what your opponent says to you)
Dan hari minggu lalu saya belajar bahwa ama sangat menyedihkan untuk menjadi minority dan mempercayai hal yang salah.
Singapore 2(3) : Indonesia 1 (1)
CAD CAM Lab
P.S : Damn! It still hurts.
posted by
CaTLio
@ 11:24 AM
0 comments
Sunday, January 16, 2005
TRAVELOGUE - GuNuNG LeDaNG (FirST DaY)
10.45 pm
1 Message Received
"Etu jadi ikut gak bim?"
"Nggak"
"Jangan Lupa bawa passport"
"Ok"
10.50 pm
1 Message Received
"Bim, waktu itu liat motorcycle diaries?"
*ini gak ada hubungannya sama gunung ledang
10.55 pm
"Jar, ada ranan gak? Gue ngomong dong bentar.."
"Gue gak ikut bim, agak gak enak badan"
"Ok"
11.00 pm
"dimana loe wa?"
"JP nih ama adhi"
"ntar sampe bukit gombak kasi tau yeh"
12.15 pm
Kranji MRT, Hendra dengan 13 nasi JW sudah menunggu sama Pepen. Bang Romi dateng kemudian dengan payung yang udah diikhlasin. Yasrop dateng paling belakang. Jam 12.30 tepat naek Bis Ke Larkin. Di Bus, Bang Romi ngobrol ama bapak bapak yang cerita kalo bisa sampe puncak kita dapet sertifikat. Yosh semangat 45. Masih penuh semangat untuk naek malem malem.
Note: Fatwa membawa extra 1,5 liter air dan berjanji tidak akan bagi bagi sama orang lain.
2.00 pm
Larkin. Arip dan Cahoy lengkap dengan senter sudah menunggu. Kadar gula gue, fatwa dan adhi udah drop to unacceptable level. (Keadaan ini cukup berbahaya, mengingat kehilangan kadar gula suka menyebabkan kehilangan kesadaran). Makan dulu nasi JW. Seperti biasa Adhi makan paling lama (adhi punya prinsip makan boleh lama tapi kepala tetep licin).
2.45 pm
Berangkat. Naek Bus eksekutif. Jalan super lambat. Dengan lagu2 jaman taun 80an (eric Clapton, Kansas, Bon Jovi) yang dimainkan pake turn table. Lewat highway. Kiri Kebon kelapa sawit. Kanan Kebon kelapa sawit juga. Kiri agak depan kebon kelapa sawit. Kanan agak depan juga kebon kelapa sawit. Masih penuh semangat kalo nanti malem kita mau naek ke atas.
5.45
Yak sampe terminal. Turun. Antri WC. Beli teh tarik dan nasi ayam (Beli teh tarik dan nasi ayamnya bukan di WC - red). Fatwa bertukar salam ama abang teh tarik. Abang teh tarik titip salam buat Sheila on 7, Fatwa titip salam buat Exist. Nawar taksi ke gunung ledang. Berhasil. Dari 40 Ringgit Malaysia satu taksi, jadi 10 Ringgit Malaysia per orang. Satu taksi bisa muat 4 orang.
6.30
Berangkat naek taksi. Supir taksinya ngomong Malay panjang lebar. Intinya sih menyayangkan kita kenapa gak sekalian ke Malaka. Walaupun sesekali menyentuh topik topik lain. Seperti kenapa cuma dua hari gak tiga hari, kenapa gak sekalian ke Malaka, Mobil butut depan taksi kita, dan kenapa gak sekalian ke Malaka. Semua permbicaraan berakhir dengan kata "oooooooo" dari kami semua sebagai tanda kalo gak ada satupun diantara kami yang ngerti supir taksinya ngomong apa. satu satunya yangjelas cuma " Melaka sudah dekat..kenapa tak sekaligus pergi sane?"
7.30
Gunung Ledang Resort. Makan dan Solat (yang makan cuma gue dan fatwa, karena kami menyadari bahayanya kadar gula yang rendah). Masih juga berdiskusi tentang ide naik malam supaya bisa naek puncak. Sampe akhirnya dijelasin kalo ada larangan buat naek gunung malem. Kecewa. Jadi Malem ini cuma bisa ngobrol sambil bobo (walo kenyataannya yang tidur ya tidur, yang ngobrol ya ngobrol, cuma Kolis satu satunya yang berusaha ikut ngobrol sambil tidur.."GROOOOK GROOOOOOK")
8.00
Sempet ngintip, Indonesia kalah 1-0, jadinya kita naek ke atas ke Camp dengan tenda yang udah disiapin Kolis dan Sus-Bye. Perjalanan pertama. Cuma Setengah jam jalan, Masih bisa ketawa tawa, dan mungkin masi berpikir buat naek ke puncak malem malem. Jalan penuh dengan kodok, dan suara air.
8.30
Sampe kemah. Ngumpulin air bersih dan senter. Bagi tenda. Nyusun itinerary. Terus mulai ngobrol dan makan. Dimulai dengan topik leadership dari bang Romi (yang ini semua denger dan semua makan), topik naek haji (tinggal gue, fatwa, arip, hendra, pepen, adhi, susbye (adhi masih makan)), topik takdir dan qur'an sebagai manual (tinggal gue, fatwa , arip, hendra, pepen, adhi (adhi masih makan)), topik "eh wa, nisa gimana kabarnya, rip?" (tinggal gue, fatwa, arip dan adhi (adhi masih makan)), yang terakhir topik "chemistrynya belom ada" (tinggal gue, fatwa, arip dan adhi (adhi sebagai pembicara pun masih makan)). Diskusi ini cukup menarik karena ditemani seekor semut yang berulang kali dateng dan suara harimau (yang ternyata setelah diteliti adalah suara kolis tidur).
4.30
Ganti shift kita berempat tidur yang laen bangun masak. Dari roti pake red beans sampe indomie rebus dan indomie goreng. Cuma fatwa dan arip yang bisa tidur, adhi bangun melanjutkan makan nya yang terhenti gara gara bahan makanan memang sempet gak ada, sementara gue emang gak bisa tidur.
5.45
Solat Subuh.
6.30
Nungguin ranger dateng, karena telat akhirnya gue, fatwa, dan adhi melanjutkan tidur.
8.00
Ranger dateng dan ayo naiiiiiiiiiiiiiiiikkkkk. Yosh.
8.15
Penuh suara nyanyi nyanyi dan yel yel
"Minum Apa?"
"Minum energen Cereal, Minum makanan bergizi"
8.20
Mulai Sepi. Cuma kedengeran "awas Duri"
8.30
Senyap
8.45
Gue nyerah. Pinggang gue super sakit.
9.00
Sampe air terjun. Yak gue nyerah disini. Setelah diskusi panjang lebar. Debat yang menarik dan melibatkan emosi, kita semua memutuskan untuk stay di air terjun dan tidak mendaki lebih lanjut. Alasan utama, karena kita merasa tidak punya waktu. Sekalipun kita semua masih segar bugar untuk naik keatas, kami tidak puya banyak waktu. Akhirnya kita main di kolam yang dinamakan Kolam Anak Gajah. (Bisa dimengerti selanjutnya kenapa Pepen adalah orang yang bersikeras untuk tidak naik lagi, katanya biar bisa lebih menyatu dengan leluhur)
-- To be Continued --
posted by
CaTLio
@ 9:45 PM
1 comments
Tuesday, January 11, 2005
POST-WATCHING : Phantom of The Opera - Gegen Die Wand (Head-On)
Phantom of the Opera
When love become jealousy
When jealousy become hatred
When hatred become madness...
Buat loe yang berencana nonton filem ini, gue pesankan bersiaplah untuk nonton opera bukan filem. Phantom of the opera, diangkat dari sebuah musical play Gaston Leroux, becerita tentang the Phantom , seorang music genius yang jatuh cinta sama a chorus girl yang dia ajarin. Christine, the chorus girl, setelah menjadi seorang lead soprano jatuh cinta sama Raoul. Konflik terbangun, ketika Phantom patah hati dan mencoba merusak kisah Christine dan Raoul. A tragedy.
Dari segi cerita gue suka filem ini. Filem filem yang bercerita tentang jenius yang tersingkirkan dan menjadi jahat karena tidak dimengerti dunia. Gw bisa bilang filem ini cantik. Dari kostum, komposisi, dan sudut ngambil gambar film ini super excellent. Two thumbs up buat Joel Schumacher yang memproduksi filem ini.
Sayangnya, gue kecewa berat dengan alur cerita yang terlalu lambat. Buat gue, sang sutradara gak nambahin satupun unsur kreatif dalam mengadaptasi musical play "Phantom of the Opera" ke movie screen. Semua dialog dilakukan sambil bernyanyi, jelas membuat filem ini jadi super duper lambat! Gak heran kalo temen temen yang nonton bareng gue emosi. Phantom of the Opera the movie sperti opera yang difilemkan. Gak ada perubahan. Beda banget sama musical movie macem Chicago ato Moullin Rouge.
Buat loe yang gak bersiap untuk nonton opera saat beli tiket filem ini, gw rasa ada besar kemungkinan loe bakal kecewa nonton filem ini.
Gegen Die Wand
Gegen Die Wand adalah filem buatan Fatih Akin, seorang sutradara german dengan darah Turki. Sama seperti filem Hamam (Turkish Bath), filem ini mengetengahkan sebuah honesty tentang masalah relationship yang dikaitkan dengan keeksotisan budaya Turki.
Filem ini bercerita tentang Sibel dan Cahit, dua orang jerman keturunan turki. Cahit berumur 30, pengguna cocaine dan peminum berat, manusia depresi karena ditinggal mati oleh istrinya. Sibel, umur 18, dying to break off from her family, depresi karena merasa terikat oleh aturan yang diterapkan keluarganya. Cahit dan Sibel menikah dengan tujuan membebaskan Sibel dari keluarganya. Mereka berjanji untuk nikah tapi tidak making love. Hanya sekedar menjadi roomate. Sibel and Cahit has the right to f*ck anyone they want. Cerita menjadi rumit karena kemudian mereka berdua jatuh cinta.
Keistimewaan filem ini menurut gue sama kaya American Beauty yaitu keberanian menampilkan sebuah kejujuran. Menampilkan kenyataan yang jauh banget dari keadaan ideal. Filem ini kelam sekali. Seperti kesan yang ditampilkan filem Monster Ball. Selama menonton sulit sekali menebak kejadian yang akan terjadi berikutnya. Endingnya sendiri jauh sekali dari ideal. Keistimewaan kedua adalah performance dari actor dan actress. Excellent. Last but not least, filem ini istimewa karena menampilkan sebuah sudut pandang tentang Turki. Di beberapa scene, a group band play turkish songs dengan Istanbul sebagai latar belakang. Dan menurut gue ini sebuah cara istimewa memberi deep impression of Turkish culture.
Buat loe yang bosen sama filem hollywood yang terlalu ideal ato filem jepang yang terlalu depresif, Gegen Die Wand is a very good movie!
Red Chair Bukit Gombak 386
- Your Body is a Wonderland (John Mayer) -
posted by
CaTLio
@ 6:43 PM
1 comments
Tuesday, January 04, 2005
Meeting Old Friends
Buat gue, salah satu feeling yang paling menyenangkan di dunia ini adalah ketika kita bertemu seorang teman yang kita udah kehilangan kontak buat cukup lama. Dalam hal ini pencetus ide friendster adalah seorang genius sama seperti pencipta weblog. Ya buat beberapa orang friendster bisa jadi ajang ketemu gbtan, tapi buat gue, friendster lebih penting buat ketemu temen kita yang mungkin kita pernah punya hubungan spesial (bestfriend I mean) lalu tau kabar mereka. It's one of the greatest feeling on earth, right?
Hape ilang, komputer crash atau buku alamat yang ilang bisa aja jadi pemicu hilangnya kontak kita sama temen lama. Belum lagi, kalau ada keadaan yang memang memisahkan kita lewat jarak. Gue adalah manusia yang selalu keluar dari lingkungan lama dan memasuki lingkungan baru seorang diri. Contoh, cuma 4 orang dari SD gue masuk SMP yang sama kaya gue. Cuma 2 orang dari SMP gue yang masuk ke SMA gue. Dan gue satu satunya orang dari SMU gue yang masuk ke NTU. Oleh karena itu, gue merasa beruntung sekali bisa search nama nama temen Sd/SMp gue di frenster dan menemukan mereka.
Today, gue ketemu sama salah seorang yang selalu gue anggap kakak. Seorang tutor gue, tentang organisasi sampe tentang hidup (well, gak lewat frenster sih lewat blog malah). And it's feel great aja tau kabar tentang dia. Dan juga cukup menyenangkan untuk bilang "How are you?" setidaknya menunjukkan kalo dia tidak terlewat dalam hidup gue.
How are you, deu? It's heaven and hell here....
CAD CAM LAB
- Jamie Cullum mendesah " everlasting looooveeeee ...." -
posted by
CaTLio
@ 3:09 PM
2 comments
Monday, January 03, 2005
REVIEW : Gege Mencari Cinta
Gege Mencari Cinta, buku kedua dari Adhitya Mulya, is simply awesome. Jalan cerita yang simple tapi menarik, kreatif dan, most importantly, lucu (sesuatu yang udah lama banget gak gue temukan di buku).
1. Buku ini bercerita tentang sebuah kisah cinta gak berujung, ketika seorang laki laki mencintai/memuja seseorang sementara dia sendiri dipuja oleh seorang wanita. Seperti pertanyaan yang ditulis oleh penulis di belakang bukunya, buku ini bercerita untuk menjawab pertanyaan " apakah kita lebih baik bersama orang yang kita cintai, atau orang yang mencintai kita?". Akhir sendiri jauh sekali dari sebuah sisi ekstrim ideal seperti fairy tale ato drama jepang yang desperate.
2. Kreatif. Dengan cara menyisipkan lirik lagu tiap awal chapter dan cara menuliskan sebuah cerita drama dalam sebuah noval. Sebuah cara menulis yang kreatif tanpa memperlambat alur cerita dan menjadikannya sesuatu yang membosankan.
3. Lucu. Simply Lucu. Sama seperti jomblo. (Jomblo satu dari sedikit buku yang bisa ngebuat gue ketawa sama kerasnya ketika baca buat kedua kalinya). Humornya gak garing berisi celetukan ringan yang emang bisa bikin ketawa. Footnote yang gak penting dan cuma bikin ketawa.
Jujurnya setelah gue baca buku ini, mengingatkan gue akan masa jaya Lupus dulu. Ceritanya ringan dan lucu cuma buku ini lebih punya sebuah pesan dan pemikiran untuk disampaikan. So buat gue buku ini is one level up. Salut buat Adhitya Mulya dan menurut gue gelar jago ngocol se-Indonesia yang selama ini selalu di pegang Hilman, udah saatnya diberikan sama Adhitya Mulya.
Red Chair, Gombak United
- Saat Ku Terpikat Indah hadirmu, Sekarang Semua Kau Ingkari (Saat Jarak Memisahkan, Cokelat) -
posted by
CaTLio
@ 1:05 PM
1 comments
|
|